Kendari (Antaranews Sultra) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Zuhuddin Kasim, mengatakan Kota Kendari menjadi daerah terbanyak memiliki kasus pengidap HIV-AIDS di Sultra.
"Bahkan, jumlah kasus virus yang mematikan itu terus meningkat setiap tahunnya," kata Zuhuddin Kasim, di Kendari, Senin.
Dikatakan, dari data Dinkes Perovisi Sultra selama 2017, pihaknya menemukan sebanyak 861 kasus yang pengidap HIV-AIDS, dan terbanyak di Kendari.
"Intinya seluruh Kabupaten Kota di Sultra itu sudah ada kasus, tapi yang terbanyak saat ini di kota Kendari sebanyak 257 kasus," katanya.
Ia yakin masih banyak yang mengidap penyakit tersebut tetapi belum terdeteksi keberadannya karena tidak pernah datang atau konseling kepada Dinas Kesehatan setempat.
"Karena penyakit ini sangat berbahaya kalau tidak dilakukan pengobatan akan berpotensi menularkan ke orang terdekat," katanya.
Menurut dia, jika dilihat dari rentan usia, yang terbanyak terjangring virus itu berada di usia produktif ?antara 21 tahun sampai 45 tahun.
"Karena itu kami mengimbau, agar yang terkena HIV-AIDS itu untuk mendatangi klinik konseling dan pemeriksaan sukarela di setiap Rumah Sakit yang mampu menangani pasien HIV-AIDS tersebut," katanya.
"Bahkan, jumlah kasus virus yang mematikan itu terus meningkat setiap tahunnya," kata Zuhuddin Kasim, di Kendari, Senin.
Dikatakan, dari data Dinkes Perovisi Sultra selama 2017, pihaknya menemukan sebanyak 861 kasus yang pengidap HIV-AIDS, dan terbanyak di Kendari.
"Intinya seluruh Kabupaten Kota di Sultra itu sudah ada kasus, tapi yang terbanyak saat ini di kota Kendari sebanyak 257 kasus," katanya.
Ia yakin masih banyak yang mengidap penyakit tersebut tetapi belum terdeteksi keberadannya karena tidak pernah datang atau konseling kepada Dinas Kesehatan setempat.
"Karena penyakit ini sangat berbahaya kalau tidak dilakukan pengobatan akan berpotensi menularkan ke orang terdekat," katanya.
Menurut dia, jika dilihat dari rentan usia, yang terbanyak terjangring virus itu berada di usia produktif ?antara 21 tahun sampai 45 tahun.
"Karena itu kami mengimbau, agar yang terkena HIV-AIDS itu untuk mendatangi klinik konseling dan pemeriksaan sukarela di setiap Rumah Sakit yang mampu menangani pasien HIV-AIDS tersebut," katanya.