Wanggudu (Antaranews Sultra) - Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang MM, mengatakan dari 14 juta hektare lebih luas perkebunan kelapa sawit di Tanah Air, sebanyak 2,4 juta hektare yang mendesak untuk diremajakan.

Pernyataan itu disampaikan Dirjen Perkebunan Kementan saat menghadiri sosialisasi program peremajaan kelapa sawit rakyat yang dibuka Bupati Konut Ruksamin di Wanggudu Ibu Kota Kabupaten Konawe Utara, Senin, atau sekitar 145 kilometer utara dari Kota Kendari.

Menurut Dirjen keseriusan pemerintah pusat dalam program me-replanting perkebunan sawit masyarakat 2018 di seluruh Indonesia itu karena kontribusi ekspor Indonesia dunia terbanyak dari komoditas sektor perkebunan khususnya dari produk kelapa sawit.

"Jadi program re-replanting tahun ini ditargetkan sebanyak 185 ribu hektare atau terbesar sepanjang sejarah. Yang sebelumnya hanya seluas 14 ribu hektare," ujar Dirjen.

Ia mengatakan, program replanting itu tersebar pada 20 provinsi di Tanah Air dan terluas ada di Pulau Sumatra menyusul Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Ia mengatakan, dengan program peremajaan kebun sawit petani itu, produksi sawit yang dulunya hanya bisa memproduksi rata-rata 2 - 4 ton per hektare, dengan program replanting bisa ditingkatkan produksinya 6 atau 8 ton bahkan di atas 10 ton per hektare.

Khusus di Sulawesi Tenggara, kata Dirjen, meskipun program peremajaan kebun sawit Sultra belum masuk dalam 20 provinsi dalam program replanting, namun dengan kerja sama antara pemerintah provinsi dengan Kementan, petani Sulawesi Tenggara akan diberi target khusus untuk tahun ini sebanyak 2.500 hektare program peremajaan kebun sawit.

"Jadi program peremajaan kebun sawit itu, nantinya akan diberi bantuan melalui kelembagaan kelompok tani sebesar Rp25 juta hingga Rp35 juta per hektare," ujaranya seraya menambahkan bahwa setiap petani hanya mendapatkan bantuan modal replanting melalui bank yang ditunjuk seluas maksimal 4 hektare.

? ?Dirjen yang juga mantan Kadis Perkebunan Sultra itu mengatakan, bila ada petani yang memiliki lahan kebun sawit di atas 5 hektare maka kelebihan dari target program peremajaan itu bisa berusaha sendiri dengan melibatkan mitra pengusaha atau bank yang tidak mengikat.

"Jadi harapan pemerintah pusat, dengan program peremajaan ini, meskipun butuh waktu yang cukup lama (puluhan tahun-red) untuk menyelesaikan program replanting perkebunan kelapa sawit terutama untuk menghasilkjan bibit-bibit unggul yang akhirnya akan menghasilkan bagi peningkatan kesejahteraan petani," tuturnya.

Kehadiran Dirjen Perkebunan Kemantan RI di Sultra juga didampingi sejumlah Direktur, selain memberi sosialisasi peremajaan kelapa sawit rakyat juga pada esok harinya Selasa (31/7) akan melakukan pertemuan dan sosialisasi dengan ratusan petani kakao di Kolaka Timur (Koltim).

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024