Kendari (Antaranews Sultra) - Harga bunga pala (fuly) di pusat penjualan hasil perkebunan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Rp127.000 per kilogram atau mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding awal tahun 2018 yang hanya pada kisaran Rp90.000-Rp100.000 per kilogram.
Keterangan dari Petugas Pelayanan Informasi Pasar Dinas perkebunan dan Hortikultura Sultra, Adnan Jaya di Kendari, Kamis, capaian harga bunga pala tersebut disebabkan permintaan pasar cukup besar sementara stok di pasaran mulai berkurang.
"Biasanya bila harga naik di pasaran menunjukkan bahwa permintaan pasar antarpulau maupun untuk kebutuhan ekspor juga meningkat," katanya.
Menurut Adnan, membaiknya harga bunga pala juga berdampak pada pala gelondongan maupun pala kupas yang juga naik 5-10 persen dari sebelumnya.
"Saat ini untuk pala gelondongan kini mencapai 50.000 per kilogram pada tingkat pedagang pengecer atau naik dibanding sebelumnya yang hanya berkisar Rp45.000 per kilogram dan pala kupas menjadi Rp55.000 per kilogram yang sebelumnya Rp50.000 per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan, naiknya harga pala tersebut disambut gembira para petani khususnya dari Kabupaten Konawe kepulauan, Kolaka Timur dan Konawe yang kini memiliki areal tanaman pala dalam jumlah yang cukup.
Asman (43) salah seorang petani setempat, mengatakan naiknya harga bunga pala biasa terjadi namun dibalik itu begitu terasa karena bersamaan dengan kenaikan beberapa kebutuhan bahan pokok, seperti telur ayam, beras, ikan dan minyak goreng.
"Kita berharap harga bunga pala tetap stabil agar memenuhi belanja kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak dan kesehatan," katanya.
Keterangan dari Petugas Pelayanan Informasi Pasar Dinas perkebunan dan Hortikultura Sultra, Adnan Jaya di Kendari, Kamis, capaian harga bunga pala tersebut disebabkan permintaan pasar cukup besar sementara stok di pasaran mulai berkurang.
"Biasanya bila harga naik di pasaran menunjukkan bahwa permintaan pasar antarpulau maupun untuk kebutuhan ekspor juga meningkat," katanya.
Menurut Adnan, membaiknya harga bunga pala juga berdampak pada pala gelondongan maupun pala kupas yang juga naik 5-10 persen dari sebelumnya.
"Saat ini untuk pala gelondongan kini mencapai 50.000 per kilogram pada tingkat pedagang pengecer atau naik dibanding sebelumnya yang hanya berkisar Rp45.000 per kilogram dan pala kupas menjadi Rp55.000 per kilogram yang sebelumnya Rp50.000 per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan, naiknya harga pala tersebut disambut gembira para petani khususnya dari Kabupaten Konawe kepulauan, Kolaka Timur dan Konawe yang kini memiliki areal tanaman pala dalam jumlah yang cukup.
Asman (43) salah seorang petani setempat, mengatakan naiknya harga bunga pala biasa terjadi namun dibalik itu begitu terasa karena bersamaan dengan kenaikan beberapa kebutuhan bahan pokok, seperti telur ayam, beras, ikan dan minyak goreng.
"Kita berharap harga bunga pala tetap stabil agar memenuhi belanja kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak dan kesehatan," katanya.