Jakarta (Antaranews Sultra) - Siapa yang tidak menyukai bayi yang wangi? Maka tak jarang orangtua memberi bayi-bayi mereka dengan wewangian. Namun, apakah ini diperbolehkan dari sisi medis?
Spesialis anak dr. Natia Anjasari, SpA dari Brawijaya Hospital & Clinic mengingatkan orangtua agar berhati-hati memberikan produk yang menempel pada kulit bayi, bahkan baby oil sekalipun karena bisa saja memicu alergi seperti pada sejumlah kasus.
"Sebuan pertama tidak usah dimacem-macemin. Yang boleh diaper cream, itu pun di lipatan paha dan pantat saja. Tidak boleh dimasukkan (ke dalam alat kelamin), bisa jadi jamur," tutur dia di Jakarta, Senin.
Kalaupun bersikukuh ingin memberi bayi Anda wewangian, usahakan saat usianya sudah melewati satu bulan. Itu pun jangan langsung ke kulitnya.
"Wewangian taruh di bajunya jangam dikulit. Itu juga setelah usia satu bulan," kata Natia.
Dia juga tak menyarankan pemakaian bedak untuk seluruh bagian tubuh bayi, apalagi bagian kemaluannya. Sebaiknya, tabur bedak pada area kaki atau bagian tertentu saja, bukan seluruh badan, untuk memininalisir risiko alergi pada kulit bayi.
Baca juga: Kapan sebaiknya ganti popok bayi?
Spesialis anak dr. Natia Anjasari, SpA dari Brawijaya Hospital & Clinic mengingatkan orangtua agar berhati-hati memberikan produk yang menempel pada kulit bayi, bahkan baby oil sekalipun karena bisa saja memicu alergi seperti pada sejumlah kasus.
"Sebuan pertama tidak usah dimacem-macemin. Yang boleh diaper cream, itu pun di lipatan paha dan pantat saja. Tidak boleh dimasukkan (ke dalam alat kelamin), bisa jadi jamur," tutur dia di Jakarta, Senin.
Kalaupun bersikukuh ingin memberi bayi Anda wewangian, usahakan saat usianya sudah melewati satu bulan. Itu pun jangan langsung ke kulitnya.
"Wewangian taruh di bajunya jangam dikulit. Itu juga setelah usia satu bulan," kata Natia.
Dia juga tak menyarankan pemakaian bedak untuk seluruh bagian tubuh bayi, apalagi bagian kemaluannya. Sebaiknya, tabur bedak pada area kaki atau bagian tertentu saja, bukan seluruh badan, untuk memininalisir risiko alergi pada kulit bayi.
Baca juga: Kapan sebaiknya ganti popok bayi?