Kendari (Antaranews Sultra) - Budidaya perikanan ikan payau di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini belum banyak dilirik para petani tambak dalam skala besar, padahal potensi usaha pengembangannya cukup menjanjikan bagi petani tambak maupun nelayan di daerah ini.

"Pemerintah provinsi Sultra terus mendorong warga atau petani tambak untuk mengembangkan budidaya tambak atau perikanan air payau karena hampir seluruh kabupaten kota di Sultra memiliki kawasan yang cocok untuk budidaya perikanan ikan payau," kata Kadis kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Selasa.

Askabul mengatakan kawasan budidaya tambak atau budidaya perikanan air payau di Sultra secara keseluruhan baru tergarap sekitar 50 ribu hektare sementara potensinya mencapai ratusan ribu hektare.

"Luas lahan untuk perikanan budidaya tambak dan ikan payau di Sultra masih cukup luas dan ini merupakan potensi yang harus dikembangkan secara berkesinambungan," ujarnya.

Menurut dia, potensi lahan budidaya tambak tersebut terdapat hampir semua kabupaten kota di Sultra diantaranya Bombana, Kolaka, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Muna, Muna Barat dan Kota Kendari.

"Saat ini jenis perikanan budidaya yang dikembangkan umumnya masih jenis udang dan ikan bandeng," katanya.

Khusus produksi budidaya perikanan payau pada 2017 mencapai 150 ribu ton atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai di bawah 100 ribu ton.

"Budidaya perikanan air payau ini sangat menjanjikan secara ekonomi, sehingga pemerintah memberikan perhatian besar untuk dikembangkan," demikian Kijo.


(T.A056/B/E008/E008) 10-07-2018 13:13:57

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024