Baubau (Antara) - Grand Master (GM) Susanto Megaranto mengatakan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memiliki pecatur hebat yang harus terus diasah dan ditingkatkan kemampuannya.
"Kalau dikembangkan bisa lebih meningkat. Hal Ini perlu dilatih agar bisa lebih berkembang," ujar Susanto, di Baubau, Minggu, sehari usai menghadiri pertandingan simultan atlet catur yang diikuti sekitar 40 pecatur Baubau.
Pada kegiatan pertandingan simultan tersebut, kata dia, satu pecatur daerah itu berhasil mengalahkannya dan delapan berakhir remis.
Ia mengatakan, pertandingan catur tersebut cukup menguji ketajaman otak dalam berpikir cepat, karena pertandingan simultan itu terdapat lawan cukup banyak.
"Memang tidak ada waktu, tetapi kita mikirnya tidak bisa lama karena lawan cukup banyak," ujar Susanto yang meraih gelar GM dalam Olimpiade Catur yang berlangsung di Spanyol pada 2004 itu.
Pecatur yang pernah dikirim berlatih di Ukraina itu mengatakan, pertandingan simultan catur yang dikutinya tidak hanya di Baubau, tetapi sudah hampir seluruh provinsi di Tanah Air.
"Negara ASEAN yang memiliki pecatur dunia atau GM diantaranya, Philipina dan Vietnam," ujar pecatur andalan nasional ini yang juga dijuluki anak ajaib oleh Utut Adianto.
Dalam pertandingan simultan catur yang dikuti sekitar 40 pecatur Baubau selama empat jam itu, satu pecatur Lotfa berhasil mengalahkan Susanto. Sedangkan delapan orang lainnya mampu bermain remis.
Sementara itu, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB Percasi, Agus Subandrijo mengatakan, hampir seluruh daerah di Nusantara pecaturnya cukup bagus, baik di wilayah Indinesia timur maupun tengah.
"Potensi pecatur Bali dan Makassar (Sulsel) cukup bagus. ?Maluku dan Papua karena kurangnya latihan," ujar Agus yang juga Wasit Internasional PB Percasi itu.
Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan upaya meningkatkan pecatur dengan memberikan pelatih,sehingga pemain catur bisa lebih berkembang.
"Kalau dikembangkan bisa lebih meningkat. Hal Ini perlu dilatih agar bisa lebih berkembang," ujar Susanto, di Baubau, Minggu, sehari usai menghadiri pertandingan simultan atlet catur yang diikuti sekitar 40 pecatur Baubau.
Pada kegiatan pertandingan simultan tersebut, kata dia, satu pecatur daerah itu berhasil mengalahkannya dan delapan berakhir remis.
Ia mengatakan, pertandingan catur tersebut cukup menguji ketajaman otak dalam berpikir cepat, karena pertandingan simultan itu terdapat lawan cukup banyak.
"Memang tidak ada waktu, tetapi kita mikirnya tidak bisa lama karena lawan cukup banyak," ujar Susanto yang meraih gelar GM dalam Olimpiade Catur yang berlangsung di Spanyol pada 2004 itu.
Pecatur yang pernah dikirim berlatih di Ukraina itu mengatakan, pertandingan simultan catur yang dikutinya tidak hanya di Baubau, tetapi sudah hampir seluruh provinsi di Tanah Air.
"Negara ASEAN yang memiliki pecatur dunia atau GM diantaranya, Philipina dan Vietnam," ujar pecatur andalan nasional ini yang juga dijuluki anak ajaib oleh Utut Adianto.
Dalam pertandingan simultan catur yang dikuti sekitar 40 pecatur Baubau selama empat jam itu, satu pecatur Lotfa berhasil mengalahkan Susanto. Sedangkan delapan orang lainnya mampu bermain remis.
Sementara itu, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB Percasi, Agus Subandrijo mengatakan, hampir seluruh daerah di Nusantara pecaturnya cukup bagus, baik di wilayah Indinesia timur maupun tengah.
"Potensi pecatur Bali dan Makassar (Sulsel) cukup bagus. ?Maluku dan Papua karena kurangnya latihan," ujar Agus yang juga Wasit Internasional PB Percasi itu.
Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan upaya meningkatkan pecatur dengan memberikan pelatih,sehingga pemain catur bisa lebih berkembang.