Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, Sulawesi Tenggara, menyatakan tinggi gelombang di wilayah Perairan Wakatobi pada Sabtu (16/6) mencapai 4,0 meter.
"Peringatan dini tinggi gelombang, 16 Juni 2018 di wilayah Perairan Wakatobi dan sekitarnya pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 20.00 WITA diprakirakan 2,5 meter sampai 4,0 meter," kata Pelaksana Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istiyono di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, tinggi gelombang itu juga terjadi di Perairan Laut Banda Timur Sultra.
"Kami mengingatkan nelayan agar senantiasa waspada saat melaut terutama pada perairan yang ketinggian gelombangnya di atas dua meter," katanya.
Sedangkan tinggi gelombang yang diprakirakan 1,25 - 2,5 meter terjadi di Perairan Baubau, Perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, Perairan Kep Banggai, dan Perairan Kepulaun Sula.
Kondisi itu, katanya, tentunya bisa membahayakan bagi pelayaran dan nelayan yang melewali jalur atau perairan tersebut.
"Karena itu, kapal yang melewati jalur itu agar senantiasa waspada terhadap ketinggian gelombang tersebut," katanya.
"Peringatan dini tinggi gelombang, 16 Juni 2018 di wilayah Perairan Wakatobi dan sekitarnya pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 20.00 WITA diprakirakan 2,5 meter sampai 4,0 meter," kata Pelaksana Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istiyono di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, tinggi gelombang itu juga terjadi di Perairan Laut Banda Timur Sultra.
"Kami mengingatkan nelayan agar senantiasa waspada saat melaut terutama pada perairan yang ketinggian gelombangnya di atas dua meter," katanya.
Sedangkan tinggi gelombang yang diprakirakan 1,25 - 2,5 meter terjadi di Perairan Baubau, Perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, Perairan Kep Banggai, dan Perairan Kepulaun Sula.
Kondisi itu, katanya, tentunya bisa membahayakan bagi pelayaran dan nelayan yang melewali jalur atau perairan tersebut.
"Karena itu, kapal yang melewati jalur itu agar senantiasa waspada terhadap ketinggian gelombang tersebut," katanya.