Kendari  (Antaranews Sultra) - Ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya yang ditunaikan umat muslim idealnya dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan pribadi yang berkualitas.

Hal itu disampaikan Khatib Shalat Idul Fitri?1439 Hijriah di Masjid Al Alam Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara DR Nur Alim dalam khutbahnya, Jumat.

Aktualisasi dan optimalisasi pesan bulan suci Ranmadhan sudah sepantasnya disambut orang-orang yang suci raganya, suci pikirannya, niatnya suci, dan perilakunya suci.

"Itulah Idul Fitri mengandung makna kembali kepada kesucian bagi orang-orang yang manjalankan puasa dengan melewati semua ujian," katanya.

Ramadhan yang dilewati hendaknya menjadi momentum yang dapat menginspirasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik dalam iman, ilmu dan amal.

Walaupun bulan Ramadhan sudah berlalu tetapi diharapkan nilai dan spiritnya tetap mengkristal dalam darah daging, sehingga kepribadian kita selalu terjaga menyogsong masa depan dengan segala dinamikana.

Bagi masyarakat Sultra yang dalam hitungan hari akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati dan walikota) kiranya menjadi tanggungjawab seluruh elemen bangsa untuk menyukseskannya.

"Kita semua berharap agar ummat Islam bersama masyarakat lainnya menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan cermat sehingga pemimpin yang terpilih adalah tokoh yang selain beriman dan bertakwa juga mumpuni karena memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas yang mulia," harapnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra? Teguh Setyabudi mengharapkan momen Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan umat muslim menjadi sumber motivasi mempertahankan kualitas iman dan taqwa.

"Rayakan hari kemenangan dengan melakukan silaturahmi, baik antar sesama maupun dengan keluarga karena silahturahmi merupakan kunci mempererat persatuan," kata Teguh.

Pilkada 27 Juni 2018 menjadi salah satu ujian implementasi kemenangan menjalankan ibadah Ramadhan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam dinamika perbedaan dukungan kandidat pilkada.

Ia berharap pelaksanaan Pilkada pada 27 Juni 2018 tidak berdampak pada suasana kekeluargaan yang harmonis menjadi bermusuhan atau memutuskan silaturahmi.

Biarkanlah perbedaan itu, mari bersama sukseskan pilkada demi masa depan Sultra lima tahun ke depan. Siapapun yang terpilih berarti dialah pemimpin Sultra pilihan rakyat,? katanya.

 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024