Andoolo (Antaranews Sultra) - Pelaksana pelayaran penyeberangan feri lintas Amolengo (Konawe selatan) - Labuan Bajo (Buton Utara), Sulawesi Tenggara "all out" untuk menjamin seluruh penumpang mudik terangkut.
Kepala UPTD Penyeberangan Amolengo Armin Malaka di Andoolo, Minggu, mengatakan peningkatan volume penumpang dan kendaraan mulai terbaca sejak beberapa hari lalu sehingga manajemen penyeberangan strategis Amolengo - Labuan Bajo melakukan antisipasi.
"Kalau dulu kita kenal menambah trip pemberangkatan dengan terikat waktu berlayar. Sekarang kapal mengangkut - berlayar dan menurunkan penumpang,?kemudian mengangkut (lagi) dan berlayar. Seterusnya hingga penumpang dan kendaraan terangkut sebagai konsekwensi pelayanan maksimal," kata Armin didampingi stafnya Karang.
Volume kendaraan yang melalui penyeberangan Amolengo - Labuan Bajo tiga hari terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dan diperkirakan puncak mudik H-2 Idul Fitri 1439 Hijriah.
Diperkirakan kendaraan roda dua dan roda empat yang melalui penyeberangan Amolengo - Labuan Bajo dalam rangka mudik Idul Fitri mencapai 200 unit setiap hari, sedangkan penumpang bisa mencapai ribuan orang.
Manajemen penyeberangan feri Amolengo - Labuan mengajak pemudik untuk memahami kondisi kepadatan penumpang dan kendaraan dalam suasana mudik Lebaran.
"Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa penyeberangan feri Amolengo - Labuan Bajo. Pemilik kendaraan dan penumpang diharapkan memahami kondisi penyeberangan yang lagi padat," kata Sukirman, kepala Operasi Penyeberangan Labuan Bajo.
Pelabuhan penyeberangan feri Amolengo - Labuan Bajo menghubungkan daratan Kendari, ibukota Provinsi Sultra dengan Pulau Buton yang mencakup Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kota Bau Bau, Wakatobi dan Buton Utara.
Adapun tarif angkutan penumpang dan kendaraan jalur penyeberangan strategis Amolengo - Labuan Bajo, yakni penumpang Rp17.000 (per orang/dewasa), kendaraan roda dua Rp28.000 dan kendaraan roda empat (kosong) Rp185.000.(S032)
Kepala UPTD Penyeberangan Amolengo Armin Malaka di Andoolo, Minggu, mengatakan peningkatan volume penumpang dan kendaraan mulai terbaca sejak beberapa hari lalu sehingga manajemen penyeberangan strategis Amolengo - Labuan Bajo melakukan antisipasi.
"Kalau dulu kita kenal menambah trip pemberangkatan dengan terikat waktu berlayar. Sekarang kapal mengangkut - berlayar dan menurunkan penumpang,?kemudian mengangkut (lagi) dan berlayar. Seterusnya hingga penumpang dan kendaraan terangkut sebagai konsekwensi pelayanan maksimal," kata Armin didampingi stafnya Karang.
Volume kendaraan yang melalui penyeberangan Amolengo - Labuan Bajo tiga hari terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dan diperkirakan puncak mudik H-2 Idul Fitri 1439 Hijriah.
Diperkirakan kendaraan roda dua dan roda empat yang melalui penyeberangan Amolengo - Labuan Bajo dalam rangka mudik Idul Fitri mencapai 200 unit setiap hari, sedangkan penumpang bisa mencapai ribuan orang.
Manajemen penyeberangan feri Amolengo - Labuan mengajak pemudik untuk memahami kondisi kepadatan penumpang dan kendaraan dalam suasana mudik Lebaran.
"Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa penyeberangan feri Amolengo - Labuan Bajo. Pemilik kendaraan dan penumpang diharapkan memahami kondisi penyeberangan yang lagi padat," kata Sukirman, kepala Operasi Penyeberangan Labuan Bajo.
Pelabuhan penyeberangan feri Amolengo - Labuan Bajo menghubungkan daratan Kendari, ibukota Provinsi Sultra dengan Pulau Buton yang mencakup Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kota Bau Bau, Wakatobi dan Buton Utara.
Adapun tarif angkutan penumpang dan kendaraan jalur penyeberangan strategis Amolengo - Labuan Bajo, yakni penumpang Rp17.000 (per orang/dewasa), kendaraan roda dua Rp28.000 dan kendaraan roda empat (kosong) Rp185.000.(S032)