Kendari (Antaranews Sultra) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau perkembangan paham radikal yang diduga terdapat lingkungan kampus daerah itu.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto, di Kendari, Rabu, mengatakan berdasarkan pemetaan yang dilakukan jajarannya, aktivitas paham radikal ada banyak ditemukan di daerah itu.
"Di seluruh provinsi ini ada. Kita sudah petakan tapi tidak bisa diekspose," kata Iriyanto.
Ia menyebut, di Sultra paham radikal telah berkembang di lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan atau kampus.?
"Salah satu pantauan kami adalah Khusus di kampus UHO Kendari. Pantauan kami di sana ada perkembangan paham radikal," katanya.
Menurut dia, terkait paham radikal di kampus, pihaknya telah bertemu rektor dan meminta agar kelompok ini diwaspadai pergerakannya.
"Peta letak mereka ada di kami. Kami terus lakukan pemantauan dan saya sudah sampaikan ke rektorat dan rektorat sangat mendukung program pemerintah," ujarnya.
Bahkan kata Iriyanto, ada beberapa mantan terpidana teroris termasuk teroris pasif berada di Sultra.
"Kita sudah cek dan pantau seoptimal mungkin semoga tidak terpengaruh dengan kasus di Surabaya kemarin," katanya.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto, di Kendari, Rabu, mengatakan berdasarkan pemetaan yang dilakukan jajarannya, aktivitas paham radikal ada banyak ditemukan di daerah itu.
"Di seluruh provinsi ini ada. Kita sudah petakan tapi tidak bisa diekspose," kata Iriyanto.
Ia menyebut, di Sultra paham radikal telah berkembang di lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan atau kampus.?
"Salah satu pantauan kami adalah Khusus di kampus UHO Kendari. Pantauan kami di sana ada perkembangan paham radikal," katanya.
Menurut dia, terkait paham radikal di kampus, pihaknya telah bertemu rektor dan meminta agar kelompok ini diwaspadai pergerakannya.
"Peta letak mereka ada di kami. Kami terus lakukan pemantauan dan saya sudah sampaikan ke rektorat dan rektorat sangat mendukung program pemerintah," ujarnya.
Bahkan kata Iriyanto, ada beberapa mantan terpidana teroris termasuk teroris pasif berada di Sultra.
"Kita sudah cek dan pantau seoptimal mungkin semoga tidak terpengaruh dengan kasus di Surabaya kemarin," katanya.