Kendari (Antaranews Sultra) - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengimbau insan pers berperan aktif merawat toleransi di tengah keberagaman yang penuh dengan dinamika sosial kemasyarakatan.
"Pers memegang peran strategis dalam merawat nilai-nilai toleransi dan keberagaman ditengah tingginya dinamika berbangsa dan bermasyarakat dewasa ini," kata Kapolda Iriyanto usai acara buka puasa bersama insan pers di Mapolda Sultra di Kendari, Rabu.
Publik berharap dari informasi yang disebarkan para wartawan, baik melalui media cetak dan elektronik membawa solusi dari setiap permasalahan yang terjadi tengah masyarakat.
"Kata orang bijak bahwa "pena wartawan lebih tajam daripada peluru" mengandung makna yang filosofis. Berita para wartawan membawa dampak dahsyat sehingga setiap wartawan dituntut cermat, selektif dan bijak dalam memberitakan," katanya.
Pemilihan kepala daerah serentak 27 Juni 2018 menjadi salah satu ujian para pemangku kepentingan, termasuk insan pers sebagai pilar demokrasi keempat.
Wartawan RRI Gafar mengatakan mutu berita yang disiarkan menentukan tercapai atau tidaknya fungsi pers sebagai sosial kontrol, hiburan dan pendidikan.
"Pers tidak bisa menutup diri dari koreksi publik atas karya-karya yang disiarkan melalui media masing-masing. Masyarakat dewasa ini makin kritis terhadap produk pers sehingga harus dijawab dengan profesionalisme," kata Gafar.
"Pers memegang peran strategis dalam merawat nilai-nilai toleransi dan keberagaman ditengah tingginya dinamika berbangsa dan bermasyarakat dewasa ini," kata Kapolda Iriyanto usai acara buka puasa bersama insan pers di Mapolda Sultra di Kendari, Rabu.
Publik berharap dari informasi yang disebarkan para wartawan, baik melalui media cetak dan elektronik membawa solusi dari setiap permasalahan yang terjadi tengah masyarakat.
"Kata orang bijak bahwa "pena wartawan lebih tajam daripada peluru" mengandung makna yang filosofis. Berita para wartawan membawa dampak dahsyat sehingga setiap wartawan dituntut cermat, selektif dan bijak dalam memberitakan," katanya.
Pemilihan kepala daerah serentak 27 Juni 2018 menjadi salah satu ujian para pemangku kepentingan, termasuk insan pers sebagai pilar demokrasi keempat.
Wartawan RRI Gafar mengatakan mutu berita yang disiarkan menentukan tercapai atau tidaknya fungsi pers sebagai sosial kontrol, hiburan dan pendidikan.
"Pers tidak bisa menutup diri dari koreksi publik atas karya-karya yang disiarkan melalui media masing-masing. Masyarakat dewasa ini makin kritis terhadap produk pers sehingga harus dijawab dengan profesionalisme," kata Gafar.