Kendari (Antaranews Sultra) - Curah hujan tinggi memasuki pekan kedua mengakibatkan puluhan hektare padi siap panen di sejumlah Kecamatan,? Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara terendam banjir.

Petani padi sawah, Surdayat, di Kendari, Minggu, mengatakan air yang merendam sawah disebabkan saluran induk sekitar persawahan yang tidak berfungsi maksimal.

"Air bah meluluhlantakkan padi siap panen karena tidak ada saluran yang berfungsi mengamankan lahan persawahan. Penting dibangun saluran untuk menghindarkan sawah dari air bah setiap musim hujan," kata Surdayat.

Padi hasil panen yang terendam air dipastikan merugikan petani karena pengusaha penggilingan membeli dengan harga miring dengan alasan kualitas beras rendah.

"Terpaksa berlomba dengan air bah untuk memanen padi yang sudah matang. Soal harga pembelian pengusaha penggilingan kita berharap tidak terlalu merugikan," katanya.

Wakil Ketua DPRD Konawe Selatan Hapsir Jaya mengatakan musibah padi siap panen yang terendam banjir harus menjadi perhatian agar tidak terjadi pada musin paneng mendatang.

"Kalau padi terendam air bah beberapa jam sudah pasti menurunkan kualitas gabah dan padi hasil gilingan mengandung kadar air tinggi. Akibatnya harga jual turun dan kualitas beras buruk," kata Hapsir, politisi Partai Gerindra.

Ia mengharapkan pemerintah tingkat desa hingga dinas terkait, yakni Dinas Pertanian?dan Dinas Pekerjaan Umum memprogramkan pembangunan kanal atau saluran pengatur volume air sekitar persawahan. 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024