Kendari (Antaranews Sultra) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara mengingatkan para penceramah masjid di daerah itu tidak membahas soal politik.
"Kami meminta ceramah-ceramah di dalam masjid untuk menghindari unsur politik dalam memyampaikan materi ceramah agar pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan lebih nyaman," kata Kakanwil Kemenag Sultra, Abdul Kadir, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, tahun 2018 ini merupakan tahun politik di Sultra yakni pemilihan gubernur Sultra dan pemilihan bupati dan wali kota di tiga daerah.
"Karena itu harus diantisipasi karena tempat ibadah bukanlah lokasi untuk membicarakan soal politik," katanya.
Menurut Abdul Kadir, dalam kondisi tahun politik di Sultra maka setiap pembicaraan yang ada hubungannya dengan politik sangat sensitif.
"Jadi tidak hanya ASN yang tidak boleh terlibat politik praktis, tetapi juga para penceramah agar bisa menahan diri tidak menyinggung politik praktis saat berceramah," katanya.
Abdul Kadir juga mengajak seluruh umat beragama di Sultra untuk terus menjaga suasana Ramadhan untuk lebih kondusif dan komunikatif.
"Kami meminta ceramah-ceramah di dalam masjid untuk menghindari unsur politik dalam memyampaikan materi ceramah agar pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan lebih nyaman," kata Kakanwil Kemenag Sultra, Abdul Kadir, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, tahun 2018 ini merupakan tahun politik di Sultra yakni pemilihan gubernur Sultra dan pemilihan bupati dan wali kota di tiga daerah.
"Karena itu harus diantisipasi karena tempat ibadah bukanlah lokasi untuk membicarakan soal politik," katanya.
Menurut Abdul Kadir, dalam kondisi tahun politik di Sultra maka setiap pembicaraan yang ada hubungannya dengan politik sangat sensitif.
"Jadi tidak hanya ASN yang tidak boleh terlibat politik praktis, tetapi juga para penceramah agar bisa menahan diri tidak menyinggung politik praktis saat berceramah," katanya.
Abdul Kadir juga mengajak seluruh umat beragama di Sultra untuk terus menjaga suasana Ramadhan untuk lebih kondusif dan komunikatif.