Baubau (Antaranews) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Baubau, Sulawesi Tenggara melakukan uji petik terhadap sejumlah kapal sebelum melayani penumpang bepergian ke daerah tujuan jelang bulan suci Ramadhan 2018.
Kepala Seksi Kesyahbandaran KUPP Baubau, Muh Irfan Jayadinata, di Baubau, Selasa, mengatakan uji petik atau pemeriksaan kengkapan kapal tersebut sesuai instruksi pusat menjelang arus mudik bulan suci Ramadhan.
""Tadi sempat kita adakan rapat membahas terkait permasalahan ini. Hanya jumlah kapalnya sementara didata," ujar Irfan yang baru sekitar seminggu menjabat Kasi Kesyahbandaran KUPP Baubau ini.
Dikatakannya, kapal-kapal yang akan diadakan uji petik baik kapal antarprovinsi maupun antarpulau di Sultra, seperti Pelni, Dharma Feri, kapal cepat tujuan Raha-Kendari, dan kapal antarpulau di Sultra seperti tujuan Wanci (Wakatobi), Kabaena (Bombana) dan tujuan daerah lainnya.
"Kebetulan saya baru beberapa hari di sini, sehingga ini lagi saya susun siapa-siapa anggota yang mau mengadakan uji petik terutama terkait kapal-kapal penumpang itu," katanya.
Ia mengatakan, kalau pun nantinya terdapat kapal yang tidak layak berlayar maka akan dibuatkan rekomendasi keperusahaan agar cepat direspon untuk dibenahi.
"Tapi rata-rata pengalaman kalau sudah ada rekomendasi dari kami bahwa ada yang kurang, cepat direspon dan dipenuhi oleh mereka (perusahaan), karena kami utamakan pelayanan dan kepuasaan masyarakat," ujarnya.
Kata Irfan, meskipun uji petik sudah dilakukan namun pihaknya tidak akan melepas pengawasannya dan tetap melakukan pemeriksaan pada saat kapal akan diberangkatkan.
? ? ?"Kita akan cek dan kondisikan secara kontinyu sampai angkutan lebaran. Makanya kita tetap akan turun kelapangan mengadakan pemeriksaan setiap kapal yang mau berangkat," katanya.
Dia juga mengimbau, para penumpang yang akan bepergian melalui jalur transportasi laut itu agar tetap mengutamakan keselamatan. Apabila juga kondisi badan tidak stabil jangan dipaksakan untuk berlayar dan baiknya melakukan pemeriksaan diklinik yang tersedia dipelabuhan.
Ditambahkan juga, dalam pemberangkatan kapal pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Baubau untuk mendapatkan informasi terkini terkait kondisi cuaca.
Kepala Seksi Kesyahbandaran KUPP Baubau, Muh Irfan Jayadinata, di Baubau, Selasa, mengatakan uji petik atau pemeriksaan kengkapan kapal tersebut sesuai instruksi pusat menjelang arus mudik bulan suci Ramadhan.
""Tadi sempat kita adakan rapat membahas terkait permasalahan ini. Hanya jumlah kapalnya sementara didata," ujar Irfan yang baru sekitar seminggu menjabat Kasi Kesyahbandaran KUPP Baubau ini.
Dikatakannya, kapal-kapal yang akan diadakan uji petik baik kapal antarprovinsi maupun antarpulau di Sultra, seperti Pelni, Dharma Feri, kapal cepat tujuan Raha-Kendari, dan kapal antarpulau di Sultra seperti tujuan Wanci (Wakatobi), Kabaena (Bombana) dan tujuan daerah lainnya.
"Kebetulan saya baru beberapa hari di sini, sehingga ini lagi saya susun siapa-siapa anggota yang mau mengadakan uji petik terutama terkait kapal-kapal penumpang itu," katanya.
Ia mengatakan, kalau pun nantinya terdapat kapal yang tidak layak berlayar maka akan dibuatkan rekomendasi keperusahaan agar cepat direspon untuk dibenahi.
"Tapi rata-rata pengalaman kalau sudah ada rekomendasi dari kami bahwa ada yang kurang, cepat direspon dan dipenuhi oleh mereka (perusahaan), karena kami utamakan pelayanan dan kepuasaan masyarakat," ujarnya.
Kata Irfan, meskipun uji petik sudah dilakukan namun pihaknya tidak akan melepas pengawasannya dan tetap melakukan pemeriksaan pada saat kapal akan diberangkatkan.
? ? ?"Kita akan cek dan kondisikan secara kontinyu sampai angkutan lebaran. Makanya kita tetap akan turun kelapangan mengadakan pemeriksaan setiap kapal yang mau berangkat," katanya.
Dia juga mengimbau, para penumpang yang akan bepergian melalui jalur transportasi laut itu agar tetap mengutamakan keselamatan. Apabila juga kondisi badan tidak stabil jangan dipaksakan untuk berlayar dan baiknya melakukan pemeriksaan diklinik yang tersedia dipelabuhan.
Ditambahkan juga, dalam pemberangkatan kapal pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Baubau untuk mendapatkan informasi terkini terkait kondisi cuaca.