Baubau (Antaranews Sultra) - Pejabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Teguh Setyabudi, mendapat gelar La Ode oleh lembaga adat Kesultanan Buton, Rabu.
Prosesi pemberian gelar sebagai "Lakina Bawaangina" Sultra ditandai dengan mengenakan baju adat kesultanan dan penyerahan piagam penobatan di bawah pimpinan Sultan Buton LM Izat Manarfa.
Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi mengatakan, pemberian gelar La Ode baginya tentu bukan semata-mata hanya tambahan La Ode saja, tetapi ini adalah sebagai lambang ikatan persaudaraan dan ikatan kekeluargaan.
"Pemberian gelar ini juga sebagai amanah dari Kesultanan Buton dan seluruh masyarakat Buton sebagai "Lakina Bawaangina" Sultra yang baik dan benar sesuai tuntunan aturan-aturan agama," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pemberian gelar La Ode hingga status nama menjadi La Ode Teguh Setyabudi sungguh merupakan suatu kehormatan baginya dan keluarga.
"Atas pemberian gelar ini, saya memohon doa dan dukungannya karena saya tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan dan perjuangkan bersama-sama harapan kita tanpa semua itu," ujarnya.
Karena, menurut dia, keyakinan dan sendi kehidupan masyarakat Kesultanan Buton yakni "Sara Pataaunga" merupakan suatu keyakinan dalan mewujudkan secara bersama-sama. Apalagi, filosofi Kesultanan Buton dan masyarakat Buton atau "Poromuyinda sangu daningindea akolata" itu bisa kita wujudkan bersama
"Yang saya pelajari Kesultanan Buton sebenarnya juga sudah menerapkan sendi-sendi pemerintahan yang modern, seperti ada pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, sehingga itu sudah mencerminkan bahwa kesultanan Buton sudah mengenal pemerintahan yang modern," katanya.
Baca juga: Gubernur Sultra perjuangkan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton
Dia juga mengatakan, Sultan Buton terpilih bukan karena semata-mata putra mahkota, tapi itu juga adalah sesuatu yang sangat penuh makna yang harus dicermati bersama.
"Saya juga menyampaikan kepada wili kota agar Baruga dan masjid keraton kita tata bersama," ujarnya.
Prosesi pemberian gelar adat kepada Pj gubernur Sultra oleh lembaga adat Kesultanan Buton turut hadir Pj Walikota Baubau, Hado Hasina, Bupati Buton La Bakri, Sekot Baubau, Roni Muhtar, unsur Forkopimda Baubau, dan Kepala SKPD Baubau
Prosesi pemberian gelar sebagai "Lakina Bawaangina" Sultra ditandai dengan mengenakan baju adat kesultanan dan penyerahan piagam penobatan di bawah pimpinan Sultan Buton LM Izat Manarfa.
Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi mengatakan, pemberian gelar La Ode baginya tentu bukan semata-mata hanya tambahan La Ode saja, tetapi ini adalah sebagai lambang ikatan persaudaraan dan ikatan kekeluargaan.
"Pemberian gelar ini juga sebagai amanah dari Kesultanan Buton dan seluruh masyarakat Buton sebagai "Lakina Bawaangina" Sultra yang baik dan benar sesuai tuntunan aturan-aturan agama," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pemberian gelar La Ode hingga status nama menjadi La Ode Teguh Setyabudi sungguh merupakan suatu kehormatan baginya dan keluarga.
"Atas pemberian gelar ini, saya memohon doa dan dukungannya karena saya tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan dan perjuangkan bersama-sama harapan kita tanpa semua itu," ujarnya.
Karena, menurut dia, keyakinan dan sendi kehidupan masyarakat Kesultanan Buton yakni "Sara Pataaunga" merupakan suatu keyakinan dalan mewujudkan secara bersama-sama. Apalagi, filosofi Kesultanan Buton dan masyarakat Buton atau "Poromuyinda sangu daningindea akolata" itu bisa kita wujudkan bersama
"Yang saya pelajari Kesultanan Buton sebenarnya juga sudah menerapkan sendi-sendi pemerintahan yang modern, seperti ada pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, sehingga itu sudah mencerminkan bahwa kesultanan Buton sudah mengenal pemerintahan yang modern," katanya.
Baca juga: Gubernur Sultra perjuangkan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton
Dia juga mengatakan, Sultan Buton terpilih bukan karena semata-mata putra mahkota, tapi itu juga adalah sesuatu yang sangat penuh makna yang harus dicermati bersama.
"Saya juga menyampaikan kepada wili kota agar Baruga dan masjid keraton kita tata bersama," ujarnya.
Prosesi pemberian gelar adat kepada Pj gubernur Sultra oleh lembaga adat Kesultanan Buton turut hadir Pj Walikota Baubau, Hado Hasina, Bupati Buton La Bakri, Sekot Baubau, Roni Muhtar, unsur Forkopimda Baubau, dan Kepala SKPD Baubau