Kendari (Antaranews) - Dunia tinju profesional Indonesia kembali mencatatkan sejarah di dunia setelah sebelumnya sempat lowong sejak pengunduran diri Chris John yang memegang sabuk gelar juara dunia Super Champions di kelas bulu (57,1 kilogram) WBA.
Pada Minggu (22/4) waktu setempat atau Senin (23/4) Waktu Indonesia Barat, petinju kelas ringan (61,2 kilogram) Indonesia, Daud Yordan, mencatatkan diri sebagai petinju yang layak bertengger di papan atas persaingan tinju internasional.
Bertempat di DIVS Ekaterinburg, Rusia, petinju Sasana Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat tersebut, berhasil menjadi kebanggan masyarakat Indonesia karena mampu meraih dua gelar sekaligus, yaitu WBO Intercontinental dan WBA Asia setelah menang KO ronde kedelapan atas petinju tuan rumah Pavel Malikov.
Dengan dua pukulan yang mengenai perut dan pelipis lawan, Daud mampu memaksa Malikov untuk mencium kanvas dan tidak bangun lagi setelah wasit yang memimpin pertarungan tersebut melakukan hitungan sampai 10 kali.
Sebenarnya, suami dari Mega Angela tersebut menekuni kelas ringan belum begitu lama yaitu sekitar empat tahun. Sebelumnya, Daud terjun di kelas bulu (57,1 kilogram), bahkan di kelas ini yang bersangkutan sempat menjadi juara IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian ia sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi, akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta pada 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Di kelas yang baru ini, Daud juga sempat mengalahkan beberapa petinju seperti Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
Kemudian ia mengalahkan Sipho Taliwe (Afrika Selatan) di Australia, 6 Desember 2013, mengalahkan Ronald Pontillas (Filipina) di Pontianak, 20 Desember 2014, menang atas Maxwell Awuku (Ghana) di Surabaya, Jatim, 6 Juni 2015.
Pada 5 Februari 2016 di Jakarta, Daud Yordan mengalahkan petinju Jepang Yoshitaka Kato dan pada 4 Juni 2016 mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria di Uruguay, sedangkan pertarungan terakhir Daud Yordan, yaitu saat mengalahkan petinju Thailand Campee Phayom di Singapura, 25 Maret 2017.
Kerja Keras
Untuk meraih dua gelar sekaligus tersebut bukan ditempuh dengan santai tetapi harus kerja keras dengan berlatih secara tekun.
Bahkan, tiga bulan sebelumnya, ayah dari Miquel Angel Yordan Junior tersebut, harus rela meninggalkan keluarganya untuk menjalani latihan di Madrid, Spanyol, di bawah asuhan pelatih setempat Gabriel Campello.
Selama berlatih di Spanyol, selain menggenjot fisik juga latihan dengan mitra tanding. Tak kurang 100 ronde Daud Yordan melahap latihan dengan mitra tanding petinju setempat. Ada tiga petinju yang menjadi teman latih tanding dirinya selama di Madrid, yaitu Jorge Tiburon (Spanyol) dan Artem Sukhinov (Rusia).
Kedua petinju yang menjadi "sparring-nya" berlaga di kelas menengah atau empat kelas di atas kelas yang ditekuni. Kemudian Naco Mebdoza (Spanyol) yang berkecimpung di kelas welter junior atau satu kelas di atas kelas dirinya (kelas ringan).
Setelah menjalani latihan di Madrid, Daud Yordan sempat pulang ke Indonesia untuk beberapa waktu dan baru berangkat ke Rusia pada 18 April 2018.
Sebenarnya, latihan di Spanyol itu untuk menghadapi petinju Inggris Luke Campbell di London, 24 Februari 2018, tetapi batal kemudian dijadwal ulang untuk menghadapi petinju Rusia Isa Chaniev di Prancis, 24 Februari 2018, tetapi juga batal.
Akhirnya, Daud Yordan naik ring melawan petinju tuan rumah Pavel Malikov dan berhasil membawa pulang dua gelar, yaitu IBO Intercontinental dan WBA Asia.
Selain itu dengan kemenangan tersebut maka rekor bertarung Daud Yordan menjadi 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Kunci kemenangan atas Pavel Malikov, menurut petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, adalah dirinya menjalankan instruksi tim dengan baik.
Ia tidak memiliki kendala saat bertarung menghadapi petinju Rusia tersebut.
"Tidak ada kendala saat melawan Malikov sejak ronde-ronde awal," kata Daud Yordan.
Ketika ditanya rencana selanjutnya setelah membawa pulang gelar ini, dia mengatakan, belum tahu soal itu.
"Yang pasti saya akan istirahat dulu dan malam ini atau Senin (23/4) malam waktu setempat saya akan pulang ke Indonesia," katanya.
Hasil yang diraih Daud Yordan juga membuat bangga sang promotor yang selama ini menaunginya, yaitu Raja Sapta Oktohari dari Mahkota Promotion. Pria yang juga ketua INAPGOC ini, mengaku bersyukur dengan kemenangan petinju andalannya itu.
"Alhamdulillah. Daud Yordan bisa meraih hasil terbaik dengan memenangkan pertarungan melawan Pavel Malikov," kata Raja Sapta Oktohari.
Kemenangan yang diraih atas Malikov membuka peluang Daud Yordan untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia yang selama ini dibidiknya. Cino akan menjalani pertandingan wajib dengan pemenang antara Jorge Linares (Venezuela) melawan Vasyl Lomachenko (Ukraina) yang memperebutkan gelar lowong kelas ringan WBA.
"Semua kemungkinan bisa makin terbuka sekarang. Kami akan segera menego ulang lagi semuanya," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Pada Minggu (22/4) waktu setempat atau Senin (23/4) Waktu Indonesia Barat, petinju kelas ringan (61,2 kilogram) Indonesia, Daud Yordan, mencatatkan diri sebagai petinju yang layak bertengger di papan atas persaingan tinju internasional.
Bertempat di DIVS Ekaterinburg, Rusia, petinju Sasana Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat tersebut, berhasil menjadi kebanggan masyarakat Indonesia karena mampu meraih dua gelar sekaligus, yaitu WBO Intercontinental dan WBA Asia setelah menang KO ronde kedelapan atas petinju tuan rumah Pavel Malikov.
Dengan dua pukulan yang mengenai perut dan pelipis lawan, Daud mampu memaksa Malikov untuk mencium kanvas dan tidak bangun lagi setelah wasit yang memimpin pertarungan tersebut melakukan hitungan sampai 10 kali.
Sebenarnya, suami dari Mega Angela tersebut menekuni kelas ringan belum begitu lama yaitu sekitar empat tahun. Sebelumnya, Daud terjun di kelas bulu (57,1 kilogram), bahkan di kelas ini yang bersangkutan sempat menjadi juara IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian ia sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi, akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta pada 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Di kelas yang baru ini, Daud juga sempat mengalahkan beberapa petinju seperti Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
Kemudian ia mengalahkan Sipho Taliwe (Afrika Selatan) di Australia, 6 Desember 2013, mengalahkan Ronald Pontillas (Filipina) di Pontianak, 20 Desember 2014, menang atas Maxwell Awuku (Ghana) di Surabaya, Jatim, 6 Juni 2015.
Pada 5 Februari 2016 di Jakarta, Daud Yordan mengalahkan petinju Jepang Yoshitaka Kato dan pada 4 Juni 2016 mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria di Uruguay, sedangkan pertarungan terakhir Daud Yordan, yaitu saat mengalahkan petinju Thailand Campee Phayom di Singapura, 25 Maret 2017.
Kerja Keras
Untuk meraih dua gelar sekaligus tersebut bukan ditempuh dengan santai tetapi harus kerja keras dengan berlatih secara tekun.
Bahkan, tiga bulan sebelumnya, ayah dari Miquel Angel Yordan Junior tersebut, harus rela meninggalkan keluarganya untuk menjalani latihan di Madrid, Spanyol, di bawah asuhan pelatih setempat Gabriel Campello.
Selama berlatih di Spanyol, selain menggenjot fisik juga latihan dengan mitra tanding. Tak kurang 100 ronde Daud Yordan melahap latihan dengan mitra tanding petinju setempat. Ada tiga petinju yang menjadi teman latih tanding dirinya selama di Madrid, yaitu Jorge Tiburon (Spanyol) dan Artem Sukhinov (Rusia).
Kedua petinju yang menjadi "sparring-nya" berlaga di kelas menengah atau empat kelas di atas kelas yang ditekuni. Kemudian Naco Mebdoza (Spanyol) yang berkecimpung di kelas welter junior atau satu kelas di atas kelas dirinya (kelas ringan).
Setelah menjalani latihan di Madrid, Daud Yordan sempat pulang ke Indonesia untuk beberapa waktu dan baru berangkat ke Rusia pada 18 April 2018.
Sebenarnya, latihan di Spanyol itu untuk menghadapi petinju Inggris Luke Campbell di London, 24 Februari 2018, tetapi batal kemudian dijadwal ulang untuk menghadapi petinju Rusia Isa Chaniev di Prancis, 24 Februari 2018, tetapi juga batal.
Akhirnya, Daud Yordan naik ring melawan petinju tuan rumah Pavel Malikov dan berhasil membawa pulang dua gelar, yaitu IBO Intercontinental dan WBA Asia.
Selain itu dengan kemenangan tersebut maka rekor bertarung Daud Yordan menjadi 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Kunci kemenangan atas Pavel Malikov, menurut petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, adalah dirinya menjalankan instruksi tim dengan baik.
Ia tidak memiliki kendala saat bertarung menghadapi petinju Rusia tersebut.
"Tidak ada kendala saat melawan Malikov sejak ronde-ronde awal," kata Daud Yordan.
Ketika ditanya rencana selanjutnya setelah membawa pulang gelar ini, dia mengatakan, belum tahu soal itu.
"Yang pasti saya akan istirahat dulu dan malam ini atau Senin (23/4) malam waktu setempat saya akan pulang ke Indonesia," katanya.
Hasil yang diraih Daud Yordan juga membuat bangga sang promotor yang selama ini menaunginya, yaitu Raja Sapta Oktohari dari Mahkota Promotion. Pria yang juga ketua INAPGOC ini, mengaku bersyukur dengan kemenangan petinju andalannya itu.
"Alhamdulillah. Daud Yordan bisa meraih hasil terbaik dengan memenangkan pertarungan melawan Pavel Malikov," kata Raja Sapta Oktohari.
Kemenangan yang diraih atas Malikov membuka peluang Daud Yordan untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia yang selama ini dibidiknya. Cino akan menjalani pertandingan wajib dengan pemenang antara Jorge Linares (Venezuela) melawan Vasyl Lomachenko (Ukraina) yang memperebutkan gelar lowong kelas ringan WBA.
"Semua kemungkinan bisa makin terbuka sekarang. Kami akan segera menego ulang lagi semuanya," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.