Kendari (Antaranews Sultra) - Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Ny Arlinda, mengatakan, pengusaha swalayan (hypermart) bisa melakukan kerja sama dengan Bulog untuk memasok beras medium dengan harga sesuai standar yang ditetapkan.
"Kerja sama itu adalah bertujuan agar ada pilihan bagi konsumen memilih harga beras yang mana yang dianggap murah," kata Dirjen di Kendari, Selasa.
Pernyataan Dirjen PE Kemendag itu, saat melakukan pemantauan di sejumlah pusat perdagangan maupun pasar ritel moderen terbesar dan pasar tradisional di Kota Kendari, yang didampingi Kadis Perindag Sultra, Sitti Saleha, Kepala BI Perwakilan Sultra Monot Purwahono, Bulog dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID).
Kehadiran pejabat eselon I Kemendag itu dalam rangka mendapat tugas khusus Menteri Perdagangan untuk melakukan pemantauan harga sekaligus melakukan pengecekan ketersediaan sejumlah bahan pokok di daerah dalam rangka menyambut bulan puasa hingga lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.
Baca juga: Kemendag minta distributor tidak ambil banyak untung
"Kami datang di Kota Kendari selama dua hari ini, tak lain mewakili bapak Menteri Perdagangan, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di tingkat konsumen dapat terjamin hingga memasuki puasa hingga lebaran," ujar Dirjen.
Di sela-sela pemantauan itu, Dirjen PEN Arlinda mengungkapkan bahwa beras premium harus didukung dengan adanya pilihan lain seperti beras medium yang juga bisa dijangkau bagi masyarakat yang penghasilan ekonomi ke bawah.
"Bila aku memastikan bahwa stok beras premium di Hypermart ini belum mencukupi seduai yang kita inginkan, tidak salah pengusaha swalayan juga bisa memasukkan beras medium, tujuannya agar ada pilihan bagi konsumen memilih harga beras yang murah," kata Arlinda.
Ia mengatakan beberapa komoditas yang memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan, Idul Fitri dan setelah Idul Fitri di antaranya, minyak goreng, beras, daging, bawang merah, bawang putih dan telur.
Baca juga: Stok kurang, harga telur ayam di Baubau naik
Sementara komoditas yang harus sesuai dengan harga eceran terendah (HET) ada empat yakni, minyak goreng curah tidak melebih penjualan Rp10.500/kg, beras premium Rp12.800/kg dan medium Rp9.450/kg ribu per kilo. Kemudian gula pasir Rp12.500/kg dan daging beku Rp80.000/kg.
Rangkaian kehadiran Dirjen PEN itu, juga pada hari yang sama membuka rakor daerah terkait stabilitas harga dan ketersediaan stok barang pokok menjelang puasa dan Lebaran 2018 yang dibuka Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi yang dihadiri sejumlah bupati dan wali kota di Sultra.
(T.A056/B/H015/H015) 17-04-2018 17:36:21
"Kerja sama itu adalah bertujuan agar ada pilihan bagi konsumen memilih harga beras yang mana yang dianggap murah," kata Dirjen di Kendari, Selasa.
Pernyataan Dirjen PE Kemendag itu, saat melakukan pemantauan di sejumlah pusat perdagangan maupun pasar ritel moderen terbesar dan pasar tradisional di Kota Kendari, yang didampingi Kadis Perindag Sultra, Sitti Saleha, Kepala BI Perwakilan Sultra Monot Purwahono, Bulog dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID).
Kehadiran pejabat eselon I Kemendag itu dalam rangka mendapat tugas khusus Menteri Perdagangan untuk melakukan pemantauan harga sekaligus melakukan pengecekan ketersediaan sejumlah bahan pokok di daerah dalam rangka menyambut bulan puasa hingga lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.
Baca juga: Kemendag minta distributor tidak ambil banyak untung
"Kami datang di Kota Kendari selama dua hari ini, tak lain mewakili bapak Menteri Perdagangan, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di tingkat konsumen dapat terjamin hingga memasuki puasa hingga lebaran," ujar Dirjen.
Di sela-sela pemantauan itu, Dirjen PEN Arlinda mengungkapkan bahwa beras premium harus didukung dengan adanya pilihan lain seperti beras medium yang juga bisa dijangkau bagi masyarakat yang penghasilan ekonomi ke bawah.
"Bila aku memastikan bahwa stok beras premium di Hypermart ini belum mencukupi seduai yang kita inginkan, tidak salah pengusaha swalayan juga bisa memasukkan beras medium, tujuannya agar ada pilihan bagi konsumen memilih harga beras yang murah," kata Arlinda.
Ia mengatakan beberapa komoditas yang memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan, Idul Fitri dan setelah Idul Fitri di antaranya, minyak goreng, beras, daging, bawang merah, bawang putih dan telur.
Baca juga: Stok kurang, harga telur ayam di Baubau naik
Sementara komoditas yang harus sesuai dengan harga eceran terendah (HET) ada empat yakni, minyak goreng curah tidak melebih penjualan Rp10.500/kg, beras premium Rp12.800/kg dan medium Rp9.450/kg ribu per kilo. Kemudian gula pasir Rp12.500/kg dan daging beku Rp80.000/kg.
Rangkaian kehadiran Dirjen PEN itu, juga pada hari yang sama membuka rakor daerah terkait stabilitas harga dan ketersediaan stok barang pokok menjelang puasa dan Lebaran 2018 yang dibuka Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi yang dihadiri sejumlah bupati dan wali kota di Sultra.
(T.A056/B/H015/H015) 17-04-2018 17:36:21