Kendari (Antaranews Sultra) - Sejumlah desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, memiliki potensi untuk pengembangan budidaya kepiting bakau (scylla serrata).

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton Tengah, Muhammad Rizal melalui WhatsApp diterima di Kendari, Kamis, mengatakan sedikitnaya ada 10 desa di kecamatan itu yang beropotensi untuk budidaya kepiting bakau atau yang bisa disebut masyarakat setempat sebagai kepiting lumpur.

Beberapa desa yang potensi untuk pengembangan budidaya kepiting bakau di antaranya Desa Matawine, Teluk Lasongko, Oengkolaki, Banga, Tanailandu dan Desa Terapung di Kecamatan Mawasngka dan Mawasanga Tengah.

Menurut Rizal, dalam proses pembudidayaan kepiting bakau, nantinya akan dikelola melalui kelompok nelayan, dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Nelayan budidaya kepiting setempat harus didukung melalui BUMDes yang mengkoordinasi sekaligus bisa membantu permodalan, sementara masalah bibit kita serahkan kepada penduduk nelayan," ujaranya.

Ia mengatakan, dengan program pembudidayaan kepiting bakau yang didukung dari Kementerian PDTT, diharapkan dapat terlaksana dengan baik, sehingga tercipta lapangan kerja memberi kesejahteraan masyarakat Buton Tengah.

Rizal menambahkan, masyarakat nelayan di desa itu sejak dulu telah menjadikan kepiting bakau sebagai salah satu perburuan mereka di saat musim tertentu, sehingga ke depan mereka perlu diberi pengetahuna teknis terkait budidaya yang baik dan ramah lingkungan.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024