Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara menyebutkan bahwa tren ekspor Sultra di tahun 2018 diperkirakan membaik dan cukup signifikan baik dari segi nilainya maupun dari volume ekspor.
Kepala Bidang Ekspor Disperindag Sultra, Sapoan di Kendari, Kamis mengatakan, trend peningkatan ekspor Sultra ditahun 2018 terlihat sejak Januari hingga Febrauri adanya kecendrungan naik bila dibanding dengan periode yang sama di tahaun sebelumnya pada awal 2017.
"Peningkatan nilai ekspor masih didominasi hasil tambang dimana pada tahun ini ada beberapa perusahaan tambang yang telah diperbolehkan melakaukan ekspor produk pertambangannya dengan kriteria tertentu (nikel ore)," kataya.
Berdasarkan data BPS Sultra mencatat ekspor Sultra pada Januari 2018 tercatat 67,23 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 9,10 persen dibanding ekspor desember 2017 yang tercatat 61,63 juta dollar AS.
Sementara volume ekspor pada bulan yang sama tercatat 683,38 ribu ton juga mengalami kenaikan sebesar 4,84 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya yang tercatat 651,80 ribu ton.
Dengan demikian, kata Sapoan peningkatan nilai ekspor maupun volumen diharapkan kedepoan tidak hanya bertumpuk pada hasil tambang khususnya biji nikel dan fero nikel namun diharapkan pada komoditi lainnya khususnya dibidang hasil perikanan laut dan perkebunan (kakoo) juga bisa menopang ekspor Sultra.
Baca juga: BKIPM-Bandara Haluoleo dukung peningkatan ekspor perikanan
Ia juga menambahkan bahwa ekspor andalan Sultra selama ini masih dilakukan ada tiga negara yakni Singapura, Tiongkok dan Malaysia.
(T.A056/B/B012/B012) 29-03-2018 13:17:23
Kepala Bidang Ekspor Disperindag Sultra, Sapoan di Kendari, Kamis mengatakan, trend peningkatan ekspor Sultra ditahun 2018 terlihat sejak Januari hingga Febrauri adanya kecendrungan naik bila dibanding dengan periode yang sama di tahaun sebelumnya pada awal 2017.
"Peningkatan nilai ekspor masih didominasi hasil tambang dimana pada tahun ini ada beberapa perusahaan tambang yang telah diperbolehkan melakaukan ekspor produk pertambangannya dengan kriteria tertentu (nikel ore)," kataya.
Berdasarkan data BPS Sultra mencatat ekspor Sultra pada Januari 2018 tercatat 67,23 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 9,10 persen dibanding ekspor desember 2017 yang tercatat 61,63 juta dollar AS.
Sementara volume ekspor pada bulan yang sama tercatat 683,38 ribu ton juga mengalami kenaikan sebesar 4,84 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya yang tercatat 651,80 ribu ton.
Dengan demikian, kata Sapoan peningkatan nilai ekspor maupun volumen diharapkan kedepoan tidak hanya bertumpuk pada hasil tambang khususnya biji nikel dan fero nikel namun diharapkan pada komoditi lainnya khususnya dibidang hasil perikanan laut dan perkebunan (kakoo) juga bisa menopang ekspor Sultra.
Baca juga: BKIPM-Bandara Haluoleo dukung peningkatan ekspor perikanan
Ia juga menambahkan bahwa ekspor andalan Sultra selama ini masih dilakukan ada tiga negara yakni Singapura, Tiongkok dan Malaysia.
(T.A056/B/B012/B012) 29-03-2018 13:17:23