Kendari (Antaranews Sultra) - Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara hanya dapat menggelar Ujian Nasional berbasis Pensil Kertas (UNPK) karena kendala jaringan internet dan sarana komputer yang tidak memadai.

Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Angreni Balaka di Kendari, Kamis, mengatakan pihak Dikbud Sultra, Dikbud Kabupaten Buton bersama penyedia jasa internet sudah berupaya semaksimal mungkin, namun masih gagal.

Lima SMK di Kabupaten Buton yang tidak dapat menyelenggarakan ujian berbasis komputer, yakni SMK Negeri 1 Lasalimu Selatan, SMK Insan Ukhwan, SMK Negeri 1 Kapontori, SMK Negeri 2 Kapontori dan SMK Negeri 1 Molowa.

"Dari 107 SMK se-Sultra tersisa lima SMK di Kabupaten Buton yang belum dapat menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer. Kami sudah upayakan tetapi gagal," kata Angreni.

Data Dikbud Sultra mencatat peserta ujian nasional tingkat SMK se-Sultra akan diikuti 9.487 siswa/siswi yang tersebar pada 144 sekolah yang terdiri dari 93 sekolah negeri dan 51 sekolah swasta.

"Sekolah yang tercatat sebagai penyelenggara ujian berbasis komputer sudah dimatangkan sehingga diharapkan tidak ada kendala berarti saat ujian berlangsung," kata Angreni.

Peserta ujian nasional terbanyak adalah Kota Kendari sebanyak 1.960 orang, Kabupaten Muna 1.296 orang, Kabupaten Kolaka 1139 orang, Kota Baubau 1.026 orang dan Konawe Selatatan 585 orang.

Menyusul Kabupaten Kolaka Timur 566 orang, Kabupaten Konawe 551 orang, Kabupaten Bombana 441 orang, Kolaka Utara 360 orang, Buton 356 orang dan Buton Tengah 330 orang.

Kabupaten Muna Barat 180 orang, Konawe Utara 174 orang, Buton Utara 174 orang, Buton Selatan 140 orang dan Konawe Kepulauan 79 orang.

Ia mengimbau siswa/siswi dan guru mata pelajaran kosentrasi mempersiapkan diri menghadapi ujian, baik berbasis komputer maupun konvesional.

"Para siswa maupun orang tua siswa tidak tergiur iming-iming soal bocor dengan harapan terbantu saat ujian. Hal demikian hanya membuat ketergantungan ," kata Angreni.

Materi mata pelajaran SMK yang akan berlangsung 2-5 April 2018 adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Teori Kejuruan.



 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024