Kendari (Antaranews Sultra) - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara merealisasikan pembangunan kantor Kejaksaan Negeri di daerah pemekaran Kabupaten Bombana untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kajati Sultra Azhari, SH, MH di Kendari, Selasa, mengatakan Presiden telah menerbitkan surat keputusan tentang pembangunan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Bombana.
"Usulan pengadaan kantor Kejari Bombana diajukan sejak beberapa tahun lalu namun pekerjaan pembangunan kantor direalisasikan 2017," kata Kajati Azhari.
Sedangkan dukungan pemerintah daerah untuk mewujudkan pengadaan kantor Kejari Bombana sangat besar, yakni hibah lokasi tanah pembangunan pada posisi strategis.
"Pemerintah daerah dan DPRD setempat merespon pengadaan kantor Kejari Bombana demi peningkatan pelayanan hukum bagi masyarakat, ujarnya.
Pelayanan hukum di kantor Kejari Bombana sangat penting karena selama ini penyidik, saksi dan pelanggar hukum harus berurusan di Kejari Bau Bau yang dipisahkan laut dari Kabupaten Bombana.
Kajati Sultra menambahkan penyidik kesulitan menangani tersangka karena harus menggiring tersangka menggunakan transportasi kapal laut sekitar delapan jam dari Bombana ke Bau Bau.
"Beresiko mengantar pelaku kejahatan melalui transportasi kapal laut karena tidak tertutup kemungkinan pelaku kalap melarikan diri atau melawan dalam perjalanan," katanya.
Kajati Sultra Azhari, SH, MH di Kendari, Selasa, mengatakan Presiden telah menerbitkan surat keputusan tentang pembangunan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Bombana.
"Usulan pengadaan kantor Kejari Bombana diajukan sejak beberapa tahun lalu namun pekerjaan pembangunan kantor direalisasikan 2017," kata Kajati Azhari.
Sedangkan dukungan pemerintah daerah untuk mewujudkan pengadaan kantor Kejari Bombana sangat besar, yakni hibah lokasi tanah pembangunan pada posisi strategis.
"Pemerintah daerah dan DPRD setempat merespon pengadaan kantor Kejari Bombana demi peningkatan pelayanan hukum bagi masyarakat, ujarnya.
Pelayanan hukum di kantor Kejari Bombana sangat penting karena selama ini penyidik, saksi dan pelanggar hukum harus berurusan di Kejari Bau Bau yang dipisahkan laut dari Kabupaten Bombana.
Kajati Sultra menambahkan penyidik kesulitan menangani tersangka karena harus menggiring tersangka menggunakan transportasi kapal laut sekitar delapan jam dari Bombana ke Bau Bau.
"Beresiko mengantar pelaku kejahatan melalui transportasi kapal laut karena tidak tertutup kemungkinan pelaku kalap melarikan diri atau melawan dalam perjalanan," katanya.