Laworo (Antaranews Sultra) - Bupati Muna Barat, LM Rajiun, mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu untuk mendukung dan proaktif dalam pencocokan dan penelitian (coklit) pemutakhiran data pemilih untuk Pilgub 2018.
"Saya salut dengan petugas KPU mendatangi masing-masing rumah. Karena itu kita harus mengapresiasi KPU yang serentak melaksanakan coklit untuk mencocokkan data pemilih, caranya masyarakat harus turut serta proaktif," kata Rajiun, di Laworo, Minggu.
Ia mengatakan, coklit itu sangat penting dan perlu dukungan masyarakat, supaya tidak ada lagi yang mengklaim tidak terdaftar dalam daftar pemilih saat pemungutan suara.
Menurutnya, coklit ke rumah penduduk tentu untuk menghasilkan data pemilih yang valid, sehingga tidak ada masalah dalam pelaksanaan Pilgub Sultra.
"Kalau data pemilih kita baik, tentunya akan meminimalisasi terjadinya konflik atau permasalahan pascapemilu Gubernur Sultra, sehingga kita hatapkan bisa menjadi penyelenggaraan pilkada terbaik di Sultra," katanya.
Ia juga meminta warga setempat untuk menjaga ketentraman dan ketertiban Pilgub Sultra 2018.
"Jangan terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan. Karena kita sudah berhasil merubah stigma yang berkembang bahwa Muna Barat masuk zona merah atau rawan saat pilkada. Tetapi faktanya justru kekhawatiran publik tidak terjadi bahkan menjadi pilkada dengan partisipasi pemilih tertinggi pada pilkada 2017 yakni 84,8 persen," katanya.
Kegiatan coklit di Muna Barat dilakukan oleh 169 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang akan mencocokkan data pemilih.
"Saya salut dengan petugas KPU mendatangi masing-masing rumah. Karena itu kita harus mengapresiasi KPU yang serentak melaksanakan coklit untuk mencocokkan data pemilih, caranya masyarakat harus turut serta proaktif," kata Rajiun, di Laworo, Minggu.
Ia mengatakan, coklit itu sangat penting dan perlu dukungan masyarakat, supaya tidak ada lagi yang mengklaim tidak terdaftar dalam daftar pemilih saat pemungutan suara.
Menurutnya, coklit ke rumah penduduk tentu untuk menghasilkan data pemilih yang valid, sehingga tidak ada masalah dalam pelaksanaan Pilgub Sultra.
"Kalau data pemilih kita baik, tentunya akan meminimalisasi terjadinya konflik atau permasalahan pascapemilu Gubernur Sultra, sehingga kita hatapkan bisa menjadi penyelenggaraan pilkada terbaik di Sultra," katanya.
Ia juga meminta warga setempat untuk menjaga ketentraman dan ketertiban Pilgub Sultra 2018.
"Jangan terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan. Karena kita sudah berhasil merubah stigma yang berkembang bahwa Muna Barat masuk zona merah atau rawan saat pilkada. Tetapi faktanya justru kekhawatiran publik tidak terjadi bahkan menjadi pilkada dengan partisipasi pemilih tertinggi pada pilkada 2017 yakni 84,8 persen," katanya.
Kegiatan coklit di Muna Barat dilakukan oleh 169 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang akan mencocokkan data pemilih.