Kendari (Antaranews Sultra) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara mengaku saat ini memiliki stok bawang putih sebanyak 50 ton.
"Harga bawang putih saat ini kami jual seharga Rp15.500 ribu per kilogram," kata Kepala Divre Bulog Sultra, Laode Amijaya Kamaluddin, di Kendari, Kamis.
Dikatakan, persediaan bawang putih tersebut berada di gudang-gudang Bulog di Sultra, terutama di daerah-daerha terpadat penduduk seperti Kota Kendari dan Kota Baubau.
"Kami selalu menyiapkan stok bawang putih ini, dengan tujuan untuk menstabilkan harga bawang putih di pasaran ketika terjadi lonjakan harga," katanya.
Menurut dia, harga jual bawang putih tersebut selalu berada di bawah harga pasaran atau harga di tingkat pedagang pasar tradisional, agar mendorong daya beli masyarakat.
"Kami berharap, harga bawang saat ini masih berkisar dari harga jual Bulog, kalau harga pasar turun, kami juga akan turunkan lagi lebih rendah," katanya.
Ia mengaku, stok bawang ditingkatan pedagang juga masih banyak sehingga tidak ada kelangkaan bawang di daerah itu dalam waktu beberapa bulan ke depan.
"Kalau terjadi kelangkaan, kami juga akan mendatangkan dari daerah produksi seperti Sulsel dan NTB," katanya.
"Harga bawang putih saat ini kami jual seharga Rp15.500 ribu per kilogram," kata Kepala Divre Bulog Sultra, Laode Amijaya Kamaluddin, di Kendari, Kamis.
Dikatakan, persediaan bawang putih tersebut berada di gudang-gudang Bulog di Sultra, terutama di daerah-daerha terpadat penduduk seperti Kota Kendari dan Kota Baubau.
"Kami selalu menyiapkan stok bawang putih ini, dengan tujuan untuk menstabilkan harga bawang putih di pasaran ketika terjadi lonjakan harga," katanya.
Menurut dia, harga jual bawang putih tersebut selalu berada di bawah harga pasaran atau harga di tingkat pedagang pasar tradisional, agar mendorong daya beli masyarakat.
"Kami berharap, harga bawang saat ini masih berkisar dari harga jual Bulog, kalau harga pasar turun, kami juga akan turunkan lagi lebih rendah," katanya.
Ia mengaku, stok bawang ditingkatan pedagang juga masih banyak sehingga tidak ada kelangkaan bawang di daerah itu dalam waktu beberapa bulan ke depan.
"Kalau terjadi kelangkaan, kami juga akan mendatangkan dari daerah produksi seperti Sulsel dan NTB," katanya.