Kendari (Antaranews Sultra) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, tahun ini memperoleh kuota beasiswa bidikmisi sebanyak 160 orang.
"Kuota ini naik sebesar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanya 94 orang," kata Wakil Rektor III IAIN Kendari, Moh Yahya Obaid, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, beasiswa bidikmisi diperuntukkan bagi siswa tidak mampu secara ekonomi namun berprestasi di tingkat MA/SMA sederajat.
Disebutkan, nilai beasiswa yang akan diberikan sebesar Rp13 juta per tahun sudah termasuk pembayaran UKT, biaya tempat tinggal dan keperluan lainnya.
"Kami akan melaksanakan seleksi penerima beasiswa bidikmisi bersamaan dengan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan atau Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN yang akan dimulai sekitar Maret 2018," katanya.
Dijelaskan, berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan dari kementerian agama, terdapat beberapa pertimbangan dalam mendistribusikan beasiswa bidikmisi antara lain berasal dari daerah terluar Indonesia, memiliki prestasi akademik dan non akademik, dan berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
"Tahapan seleksi akan dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu tahapan seleksi administrasi dan wawancara. Dalam seleksi wawancara mereka akan diuji terkait wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan dan kemampuan menganalisis persoalan serta dampaknya sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Ini penting karena mereka diharapkan akan menjadi SDM yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi," tutur Yahya.
Selama menjadi penerima beasiswa Bidikmisi di lingkup IAIN Kendari, katanya, mereka akan memperoleh pembinaan secara berkelanjutan berupa pembinaan wawasan keagamaan, penguasaan bahasa asing, dan informasi teknologi.
"Tahun 2017, sebanyak 20 orang penerima bidikmisi telah menyelesaikan studi tepat waktu dan berhasil memperoleh predikat kelulusan cumlaude. Saat ini, total penerima bidikmisi yang masih aktif tercatat sebanyak 234 dari mulai dari angkatan 2014, 2015, 2016 dan 2017," pungkasnya.
"Kuota ini naik sebesar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanya 94 orang," kata Wakil Rektor III IAIN Kendari, Moh Yahya Obaid, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, beasiswa bidikmisi diperuntukkan bagi siswa tidak mampu secara ekonomi namun berprestasi di tingkat MA/SMA sederajat.
Disebutkan, nilai beasiswa yang akan diberikan sebesar Rp13 juta per tahun sudah termasuk pembayaran UKT, biaya tempat tinggal dan keperluan lainnya.
"Kami akan melaksanakan seleksi penerima beasiswa bidikmisi bersamaan dengan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan atau Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN yang akan dimulai sekitar Maret 2018," katanya.
Dijelaskan, berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan dari kementerian agama, terdapat beberapa pertimbangan dalam mendistribusikan beasiswa bidikmisi antara lain berasal dari daerah terluar Indonesia, memiliki prestasi akademik dan non akademik, dan berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
"Tahapan seleksi akan dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu tahapan seleksi administrasi dan wawancara. Dalam seleksi wawancara mereka akan diuji terkait wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan dan kemampuan menganalisis persoalan serta dampaknya sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Ini penting karena mereka diharapkan akan menjadi SDM yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi," tutur Yahya.
Selama menjadi penerima beasiswa Bidikmisi di lingkup IAIN Kendari, katanya, mereka akan memperoleh pembinaan secara berkelanjutan berupa pembinaan wawasan keagamaan, penguasaan bahasa asing, dan informasi teknologi.
"Tahun 2017, sebanyak 20 orang penerima bidikmisi telah menyelesaikan studi tepat waktu dan berhasil memperoleh predikat kelulusan cumlaude. Saat ini, total penerima bidikmisi yang masih aktif tercatat sebanyak 234 dari mulai dari angkatan 2014, 2015, 2016 dan 2017," pungkasnya.