Kendari, (Antaranews Sultra) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Kendari menyatakan bahwa pemadaman listrik pada Senin (8/1) malam hingga Selasa murni karena gangguan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).

Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) area Kendari, Sultan di Kendari, Selasa mengatakan, hingga saat ini tim teknisi masih terus melakukan perbaikan, dan sebagian wilayah sudah mulai dinyalakan khususnya di Kota Kendari.

"Jadi Pemadaman listrik dilakukan karena jaringan induk yang bermasalah, jadi harus dikerjakan dulu dan memakan waktu yang cukup berjam-jam lamanya," katanya.

Ia mengatakan, langkah penyelesaian masalah jaringan terus dilakukan dengan menurunkan tim di lapangan untuk mengkroscek titik-titik jaringan yang menyebabkan pemadaman listrik.

"Jadi pemadaman listrik ini bukan hanya terjadi di Kota Kendari, namun di seluruh wilayah kerja PLN area Kendari yang mencakup hingga Area Kabupaten Konawe Utara, Andolo dan Tinanggea di Konawe Selatan serta Unaaha di kabupaten Konawe," ujar Sutan.

Untuk itu, lanjut Sutan, PLN secara perlahan akan normalkan kembali sebab bila pemadaman secara meluas tidak bisa dinyalakan satu kali, dan harus secara bertahap. Walaupun menjadi fokus utama perhatian untuk secepatnya dinyalakan di wilayah Kota Kendari kemudian wilayah lainnya.

Sultan juga menjelaskan bahwa gangguan seperti ini baru pertama kali terjadi dan biasanya, jika ada gangguan per sektor dimana padam di wilayah yang satu maka tempat lain akan menyala. Namun saat ini gangguan jaringan sangat berat, sehingga terjadi pemadaman secara meluas.

Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan beban puncak untuk malam hari saat ini sebesar 80 Mega Watt, sedangkan siang hari beban puncak 60 MW dan kebutuhan cadangan daya listrik sebesar 25 MW.

"Yang pasti bahwa beban penggunaan daya listrik lebih besar pada malam hari ketimbang pada siang hari sehingga wajar PLN menyediakan daya lebih besar pada malam hari," tuturnya dan seraya menambahkan agar masyarakat pengguna listrik memanfaatkan daya secara bijak dan tidak boros.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024