Baubau (Antaranews Sultra) - Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melakukan pembudidayaan lobster dengan bibit pertumbuhan sudah mencapai 2.000 ekor menggunakan karamba.

"Pengembangan lobster di Baubau termasuk kategori baru yang lagi digeluti masyarakat khususnya di Kecamatan Lealea," ujar Kepala Bidang Pengembangan Sarana Budidaya dan Perbenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Baubau, Ahman Basaruddin, di Baubau, Jumat.

Ia mengatakan, bibit lobster yang diambil dari kawasan pesisir Baubau dan Buton itu dibudidaya dengan sistem pembesaran menggunakan karamba.

"Tahap ini kita baru mau lihat perkembangannya bagaimana. Makanya, kita juga memberikan dukungan ke mereka sehingga budidaya lobster itu berkembang dengan baik," katanya.

Menurut Ahman, kondisi hidupnya lobster di wilayah Baubau dapat dikatakan layak untuk hidup, karena sampai saat ini pertumbuhannya baik, belum ada mortalitas atau kematian yang cukup besar dari dampak budidaya yang dilakukan saat ini.

"Sebanyak 2.000 ekor itu mortalitasnya sangat sedikit. Sepanjang pesisir pantai kita mulai dari Lealea, Bungi dan menuju Pulau Makasar bisa dikembangkan usaha tersebut," katanya.

Dikatakannya, standar penjualan lobster sangat menjanjikan. Harga lobster berkualitas seberat lima ons sebesar Rp780 ribu dan satu kilogram bisa seharga Rp1 jutaan.

"Sudah ada yang mau bermitra, namun mungkin MOU baru tingkat pelaku usaha. Termasuk ada juga semacam pembeli yang mau membiayai mereka, dan mereka disediakan bibit, pakan hingga biaya penjagaan," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024