Kendari, Antara Sultra - Kementrian Pemuda dan Olahraga RI bermitra dengan Pengurus Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan bagi pelatih gulat untuk meningkatkan sumber daya manusia para pelatih.
Ketua Pengurus Provinsi Gulat Sultra DR Muh Amir di Kendari, Jumat, mengatakan pelatih yang mengikuti pelatihan pelatih sebanyak 28 orang utusan 17 kabupaten/kota.
"Sultra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenpora dan PB PGSI yang memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan pelatih karena sangat dibutuhkan," kata Amir.
Potensi atlet gulat di Sultra cukup menjanjikan namun belum menelorkan atlet berprestasi taraf nasional karena pembinaan yang belum berjalan maksimal.
Kepala Bidang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga Haryanto mengatakan Kemenpora mendorong pembinaan atlet dari daerah-daerah potensial, seperti Sultra.
"Kemenpora memaklumi kendala pembinaan atlet gulat karena keterbatasan anggaran dan sarana yang belum memadai," Haryanto.
Kemenpora menjanjikan bantuan matras untuk memaksimalkan pembinaan atlet yang menunjukan animo cukup tinggi.
"Kami memperoleh informasi bahwa matras yang dimiliki PGSI hanya satu dan sudah berumur 18 tahun sehingga Kemenpora membeei perhatian," kata Hariyanto.
Ketua Pengurus Provinsi Gulat Sultra DR Muh Amir di Kendari, Jumat, mengatakan pelatih yang mengikuti pelatihan pelatih sebanyak 28 orang utusan 17 kabupaten/kota.
"Sultra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenpora dan PB PGSI yang memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan pelatih karena sangat dibutuhkan," kata Amir.
Potensi atlet gulat di Sultra cukup menjanjikan namun belum menelorkan atlet berprestasi taraf nasional karena pembinaan yang belum berjalan maksimal.
Kepala Bidang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga Haryanto mengatakan Kemenpora mendorong pembinaan atlet dari daerah-daerah potensial, seperti Sultra.
"Kemenpora memaklumi kendala pembinaan atlet gulat karena keterbatasan anggaran dan sarana yang belum memadai," Haryanto.
Kemenpora menjanjikan bantuan matras untuk memaksimalkan pembinaan atlet yang menunjukan animo cukup tinggi.
"Kami memperoleh informasi bahwa matras yang dimiliki PGSI hanya satu dan sudah berumur 18 tahun sehingga Kemenpora membeei perhatian," kata Hariyanto.