Kendari (Antara Sultra) - Sejumlah kapal tradisional milik nelayan di Kota Kendari, memilih untuk menunda melakukan aktivitas menangkap ikan karena cuaca ekstrim yang masih terjadi dan anehnya cuaca kadang berubah suatu saat.

Salah seorang nelayan tangkap, Sudirman (45) di Kendari, Kamis mengatakan pihaknya bersama nelayan lainnya sejak sepekan lalu sudah berlabuh di Teluk Kendari sambil menunggu cuaca baik.

"Sudah beberapa hari ini kami terpaksa memilih istrahat dan berlabuh di teluk ini, setiap hari kami hanya membenahi pukat yang rusak dan sebagian anak buah kapal (ABK) membersihkan perahu," ujar Sudirman.

Ia mengatakan, tidak menentunya kondisi cuacar akhir-akhir ini membuat para nelayan juga was-was untuk melakukan aktivitas menangkap ikan di laut, apalagi kapal yang dimiliki itu, umumnya kapal-kapal kecil yang sangat rawan terhadap gelombang dan angin kencang.

Sementara itu, prakiraan BMKG Stasiun Meteorology Maritim Kendari, Adi Istiyono mengungkapkan, sesuai hasil prakiraan BMKG, hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir, masih berpotensi terjadi di perairan wilayah Sultra.

"Bahkan hujan tersebut disertai angin kencang dan guntur yang sangat berdampak pada pelayaran itu sendiri," sehingga diimbau kepada nelayan termasuk pengguna jasa angkutan laut untuk tetap waspada, sebab akhir-akhir ini sulit menentukan kondisi cuacar yang setiap saat bisa berubah," jelas Adi Istiyono.

Adi menambahkan, pihaknya terus mengeluarkan imbuan peringatan dini baik melalui website BMKG, juga informasi langsung disampaikan ke sejumlah pelabuhan penyeberangan agar diketahui para pengguna jasa angkutan laut.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024