Kendari, Antara Sultra - Badan SAR Kendari, Sulawesi Tenggara selalu siap siaga menghadapi kondisi cuaca menyimpang atau anomali dari kondisi normal.
Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaedi di Kendari, Senin mengungkapkan, persiapan menghadapi Anomali cuaca di antaranya dengan menyiapkan berbagai peralatan pertolongan serta personel terlatih dan professional.
Ia mengatakan, salah satu kesiapan sarana pertolongan yang dimiliki Basarnas Kendari, yakni penempatan sebuah kapal Induk KM Pacitan, sekaligus sebagai pangkalan kapal SAR di wilayah Timur Indonesia.
Djunaedi menambahkan, potensi rawan bencana di wilayah Sulawesi Tenggara, di antaranya terdapat di berbagai tempat wisata pantai serta gelombang laut di perairan Wakatobi, Baubau dan Kolaka yang sering menelan korban jiwa.
"Masyarakat dan relawan selaku potensi SAR, juga diminta selalu berpartisipasi aktif melakukan pertolongan, jika terjadi musibah atau bencana dilingkungan masyarakat," ujarnya.
Sejak sepekan terakhir, cuaca tidak bersahabat terjadi di perairan Sulawesi Tenggara sehingga Badan SAR Nasional, juga mengingatkan pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut, agar berhati-hati melakukan aktivitas pelayaran.
Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaedi di Kendari, Senin mengungkapkan, persiapan menghadapi Anomali cuaca di antaranya dengan menyiapkan berbagai peralatan pertolongan serta personel terlatih dan professional.
Ia mengatakan, salah satu kesiapan sarana pertolongan yang dimiliki Basarnas Kendari, yakni penempatan sebuah kapal Induk KM Pacitan, sekaligus sebagai pangkalan kapal SAR di wilayah Timur Indonesia.
Djunaedi menambahkan, potensi rawan bencana di wilayah Sulawesi Tenggara, di antaranya terdapat di berbagai tempat wisata pantai serta gelombang laut di perairan Wakatobi, Baubau dan Kolaka yang sering menelan korban jiwa.
"Masyarakat dan relawan selaku potensi SAR, juga diminta selalu berpartisipasi aktif melakukan pertolongan, jika terjadi musibah atau bencana dilingkungan masyarakat," ujarnya.
Sejak sepekan terakhir, cuaca tidak bersahabat terjadi di perairan Sulawesi Tenggara sehingga Badan SAR Nasional, juga mengingatkan pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut, agar berhati-hati melakukan aktivitas pelayaran.