Kendari, Antara Sultra - Potensi lahan bakau kritis yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tambak budidaya di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara mencapai 2.000 hektare.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Buton Utara, DR Budianti Kadidaa di Kendari, Rabu, mengatakan lahan potensi tambak terdapat di Kecamatan Bonegunu dan Kulisusu Utara hingga mencapai ribuan hektare.

"Pemerintah Buton Utara sudah melakukan studi kelayakan untuk memastikan titik yang masuk kawasan hutan lindung dan kawasan produktif," kata Budianti.

Sebagian lahan tersebut berstatus milik masyarakat dan sebagian tanah negara bebas yang memungkinkan dikelola investor.

Ia mengimbau masyarakat setempat agar berhati-hati menggarap hutan bakau atau mengolah kayu dalam kawasan hutan bakau karena pada titik atau hamparan tertentu masuk kawasan hutan lindung.

Tokoh pemuda Buton Utara Rahmat Akbar mengapresiasi kehadiran investor untuk menanamkan modalnya di sektor perikanan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat petambak.

"Silakan investor masuk memanfaatkan lahan bakau kritis asalkan serius bukan hanya sekadar menguasai lahan kemudian ditinggalkan," kata Rahmat.

Ia mengimbau petani pemilik lahan tidak menjual lokasi tetapi bagi lahan hasil pengolahan dengan investor sehingga tidak kehilangan potensi seumur hidup.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024