Jakarta (Antara Sultra) - Kegiatan "city tour" bagi 580 wartawan daerah dari 34 provinsi di Indonesia merupakan akhir dari rangkaian kegiatan pelatihan wartawan daerah yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di sejumlah wisata di Jakarta, Selasa.

Antara yang ikut dalam kegiatan "city tour", Jakarta, Selasa, sedikitnya tiga objek wisata bersejarah di ibukota yang dituju yaitu Kota Tua Jakarta, Monumen Nasional dan pusat Perbelanjaan Thamrin City.

Para wartawan daerah yang ikut dalam kegiatan itu didampingi panitia dari Bank Indonesia sekaligus mentornya jika sewaktu-waktu ada wartawan yang ingin bertanya sekaligus berkomunikasi terkait objek wisata yang dikunjunginya.

Namun dari 580 wartawan yang ikut dalam pelatihan wartawan daerah yang berlangsung selama tiga hari (19-22 November) itu, ada sekitar 25 persen wartawan yang tidak ikut dalam kegiatan wisata dan memilih untuk mencari suasan lain di Jakarta.

"Saya dan beberapa teman tidak ikut dalam city tour kali ini, karena lokasi yang dikunjungi teman-teman itu sudah pernah ke sana," ujar Ato Raidi, wartawan RRI dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

Menurut Ato, dirinya bersama 10 rekan wartawan lainnya justru memilih tempat lain yang belum pernah dikunjungi seperti ke pusat perbelanjaan lainnya seperti Tanah Abang, blok M dan Pasar Baru untuk membeli buah tangan yang akan dibawa pulang.

Rangkaian kegiatan pelatihan wartawan daerah yang resmi ditutup Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Dwi Mukti Wibowo itu mengajak para wartawan yang ikut dalam kegiatan itu melakukan pencegahan potensi destruksi terhadap perekonomian yang bisa terjadi akibat kurang tepatnya penyajian informasi pada berita.

"Selama tiga hari ini, wartawan sudah diberikan materi untuk memperkaya wawasan, sehingga lebih memahami lagi bahasa perekonomian dan menyampaikan dengan tepat ke masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, wartawan daerah yang mengikuti pelatihan yang digelar Bank Indonesia di Jakarta itu, mendapatkan wawasan tentang inflasi, elektronifikasi sistem pembayaran, kebijakan sistem pembayaran tunai, makro prudensial, serta membedah pentingnya penguatan terhadap Usaha Makro Kecil dan Menegah (UMKM).

"Semakin banyak wawasan wartawan, semakin baik penyampaian informasi, dan akan membantu menciptakan suasana perekonomian yang kondusif," katanya.

Kegiatan pelatihan ini sudah yang ketiga kali, pada 2015 di masing-masing Korwil dan 2016 di Jakarta dan 2017 merupakan jumlah pelatihan wartawan yang terbesar.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024