Kendari, Antara Sultra - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk persiapan pemutahiran data pemilih dalam pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sultra.
Kegiatan terebut dibuka Ketua KPU Sultra, dan diikuti 17 KPU kabupaten kota se-Sultra di Kendari, Senin.
"Kegiatan rakor ini sengaja dilaksanakan lebih awal dengan dihadiri pemerintah daerah dan provinsi maupun kabupaten kota, bupati dan kadis capil termasuk partai politik," kata Hidayatullah.
Tujuannya kata dia, agar ada aksi gabungan dan serentak bagi KPU kabupaten kota, sehingga semua bertanggung jawab dengan data-data yang sudah ada dan menjadi dasar pemutahiran.
"Karena 24 November nanti kami sudah mendapat data dari Kemendagri ke KPU," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan sebelum pilkada 2015, 2016, dan 2017 masih ada campuran data-data ganda bahkan ada data-data fiktif.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini untuk mempertemukan visi dari KPU agar bisa meminimalisasi kesalahan atau tidak ada lagi data ganda, data fiktif dan data-data yang tidak akurat.
"Jadi kita memaksimalkan memang agar tidak meninggalkan masalah terhadap generasi atau pada KPU yang baru, sehingga kami tuntaskan dari awal," katanya.
Kegiatan terebut dibuka Ketua KPU Sultra, dan diikuti 17 KPU kabupaten kota se-Sultra di Kendari, Senin.
"Kegiatan rakor ini sengaja dilaksanakan lebih awal dengan dihadiri pemerintah daerah dan provinsi maupun kabupaten kota, bupati dan kadis capil termasuk partai politik," kata Hidayatullah.
Tujuannya kata dia, agar ada aksi gabungan dan serentak bagi KPU kabupaten kota, sehingga semua bertanggung jawab dengan data-data yang sudah ada dan menjadi dasar pemutahiran.
"Karena 24 November nanti kami sudah mendapat data dari Kemendagri ke KPU," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan sebelum pilkada 2015, 2016, dan 2017 masih ada campuran data-data ganda bahkan ada data-data fiktif.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini untuk mempertemukan visi dari KPU agar bisa meminimalisasi kesalahan atau tidak ada lagi data ganda, data fiktif dan data-data yang tidak akurat.
"Jadi kita memaksimalkan memang agar tidak meninggalkan masalah terhadap generasi atau pada KPU yang baru, sehingga kami tuntaskan dari awal," katanya.