Kendari, Antara Sultra - Anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, La Witiri mengaku prihatin dengan kelangkaan Jeruk Siompu bahkan terancam punah padahal permintaan terhadap komoditas itu cukup tinggi dari pasar lokal maupun daerah lain.

"Kami DPRD Buton Selatan telah berkonsultasi dengan Ditjen Perkebunan dan Hortikultura Kementerian Pertanian untuk membantu para petani di Buton Selatan mengembangkan tanaman Jeruk Siompu yang saat ini sudah hampir punah," kata La Witiri di Kendari, Kamis.

La Witiri yang juga putra daerah Siompu mengatakan beberapa tahun silam pernah dilakukan budidaya tanaman Jeruk Siompu dengan mengambil bibit dari indukan di Kabupaten Buton, yang saat ini sudah menjadi Kabupaten Buton Selatan kemudian dikembangkan di daerah lain, namun gagal karena sulit tumbuh dan walaupun ada yang berbuah tidak sama rasanya dengan jeruk yang ada di Pulau Siompu.

"Pada tahun 1996-2000, Dinas Pertanian Sultra bersama BPTP dan Univeritas Haluoleo pernah membuat kelompok binaan petani Jeruk Siompu untuk dikembangkan ke daerah lain, namun gagal karena menyangkut cita rasa, yang sudah tidak sama dengan jeruk aslinya di Pulau Siompu," ujarnya.

Untuk itu, kata politikus Partai Amanat Nasional Buton Selatan itu, pihaknya mendorong pengembangan tanaman Jeruk Siompu di wilayah itu karena potensinya cukup menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya bagi masyarakat yang ada di dua wilayah kecamatan di Siompu itu.

"Kondisi yang memprihatinkan saat ini adalah para petani di desa itu, umumnya tidak memiliki modal dan pengetahuan yang memadai dalam memelihara tanamannya," ujarnya.

Menurut dia, budi daya tanaman Jeruk Siompu di wilayah Pulau Siompu dan Kadatua, memiliki prospek yang cerah karena buah dari tanaman tersebut beraroma khas dan cita rasa tersendiri.

"Oleh karena itu, kami DPRD Buton Selatan sangat mengharapkan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan dan Hortikultura membantu para petani mengembangkan budi daya Jeruk Siompu secara besar-besaran di Pulau Siompu dan Kadatua," katanya.

Terkait masa panen Jeruk Siompu, mantan wartawan media lokal di Buton itu mengatakan Jeruk Siompu hanya sekali panen dalam setahun yakni pada Agustus hingga September.

Saat panen setiap pohon jeruk bisa menghasilkan antara 100-150 butir buah jeruk dengan harga di atas Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024