Kendari, Antara Sultra - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ridwan Bae, mengatakan kehadiran jembatan Muna-Buton yang akan menghubungkan Pulau Muna dan Pulau Buton merupakan kebutuhan prioritas masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Peningkatan ekonomi, masyarakat akan cukup terbantu dan percepatan aseksibilitan dan mobilisasi pergerakan perekonomian akan lebih cepat jika jembatan itu terbangun. Atas dasar itu sehingga saya sangat konsen untuk memperjuangkan dan mengawal di pusat agar proses pembangunan jembatan itu segera dimulai," kata Ridwan bae dari Jakarta, Minggu.

Dikatakan, pembangunan jembatan itu sudah masuk dalam master plan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Sehingga seluruh pembiayaan jembatan penghubung Muna dan Buton itu ditanggung pemerintah pusat. Sehingga jika nanti Jembatan Muna-Buton terbangun katanya, akan menjadi aset nasional yang menghubungkan dua kabupaten," katanya.

Disebutkan, pembangunan jembatan penghubung Pulau Muna dan Pulau Buton di Selat Baruta membutuhkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun.

"Berdasarkan perencanaan tiga tahun lalu, anggarannya untuk pembangunan Jembatan Selat Baruta tersebut sebesar Rp1,2 triliun. Tetapi bisa saja lebih besar dari itu karena seiring dengan perkembangan kanaikan harga bahan material," katanya.

Dikatakan, bentang utama panjang Jembatan Muna-Buton sepanjang 800 meter dan bentang keseluruhan 1,2 kilometer.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024