Baubau, Antara Sultra - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas 1 Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan anggaran melalui APBN 2018, untuk perbaikan dermaga pelabuhan Murhum yang rusak akibat ditabrak kapal kargo PT Dillah Samudra beberapa bulan lalu senilai Rp18 miliar.
Kepala KUPP Klas 1 Baubau M. Tohir kepada wartawan di Baubau, Rabu mengatakan, anggaran yang sebesar itu, untuk memperbaiki secara total dermaga yang rusak sepanjang 35 meter dengan lebar 15 meter.
"Usulan anggaran itu masih akan dibahas lagi di Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan, dan kepastiannya baru akan diketahui jika sudah ada DIPA yang biasanya keluar desember 2017," terang M Tohir.
Menurutnya, jika usulan tersebut disetujui pemerintah pusat, maka perbaikan dermaga sudah dapat dilakukan tahun depan.
M Tohir mengatakan, pihaknya mengusulkan perbaikan dermaga, karena PT Dilla Samudra yang seharusnya bertanggung jawab atas rusaknya dermaga, tak kunjung bersedia memperbaiki dermaga sesuai dengan rekomendasi dari Dirjen Perhubungan, hingga batas waktu yang ditetapkan.
"Seharusnya perusahaan itu (PT Dillah-red) yang harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk melakukan perbaikan ulang. Namuan sejauh ini perusahaan itu hanya menyanggupi untuk menyambung dan menukon beberapa pancangan tiang dermaganya," ujaranya.
Ia mengatakan, PT Dilla Samudra sebelumnya memang sudah menyanggupi akan melakukan perbaikan, namun hanya menyambung dan menyokong beberapa pancangan tiang dermaga yang sudah miring, sedangkan sesuai rekomendasi Dirjen Perhubungan, dermaga rusak tersebut harus dibongkar total dan tiangnya harus dipancang ulang dengan yang baru," jelasnya.
Kepala KUPP Klas 1 Baubau M. Tohir kepada wartawan di Baubau, Rabu mengatakan, anggaran yang sebesar itu, untuk memperbaiki secara total dermaga yang rusak sepanjang 35 meter dengan lebar 15 meter.
"Usulan anggaran itu masih akan dibahas lagi di Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan, dan kepastiannya baru akan diketahui jika sudah ada DIPA yang biasanya keluar desember 2017," terang M Tohir.
Menurutnya, jika usulan tersebut disetujui pemerintah pusat, maka perbaikan dermaga sudah dapat dilakukan tahun depan.
M Tohir mengatakan, pihaknya mengusulkan perbaikan dermaga, karena PT Dilla Samudra yang seharusnya bertanggung jawab atas rusaknya dermaga, tak kunjung bersedia memperbaiki dermaga sesuai dengan rekomendasi dari Dirjen Perhubungan, hingga batas waktu yang ditetapkan.
"Seharusnya perusahaan itu (PT Dillah-red) yang harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk melakukan perbaikan ulang. Namuan sejauh ini perusahaan itu hanya menyanggupi untuk menyambung dan menukon beberapa pancangan tiang dermaganya," ujaranya.
Ia mengatakan, PT Dilla Samudra sebelumnya memang sudah menyanggupi akan melakukan perbaikan, namun hanya menyambung dan menyokong beberapa pancangan tiang dermaga yang sudah miring, sedangkan sesuai rekomendasi Dirjen Perhubungan, dermaga rusak tersebut harus dibongkar total dan tiangnya harus dipancang ulang dengan yang baru," jelasnya.