Kendari (Antara Sultra) - Wali Kota Kendari, Asrun bersama Wakil Wali Kota Musadar Mappasomba memaparkan capaian selama 10 tahun memimpin Kendari.

"Pemaparan hasil-hasil pembangunan yang telah kami capai maupun yang belum terselesaikan selama kepemimpinan saya 10 tahun terakhir ini adalah merupakan kewajiban seorang pejabat publik karena merupakan amanah undang-undang," kata Asrun di hadapan sekitar 2.000 warga yang diundang khusus dalam acara itu di sebuah hotel di Kendari, Rabu.

Hadir pada pemaparan itu Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Ketua DPRD Kendari Syamsuddin Rahim, Wakil Wali Kota terpilih Sulkarnaen, Sekda Kota Kendari Alamsyah Lotunani, para anggota DPRD Sultra dapil Kota Kendari, para pimpinan SKPD Kendari, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur pimpinan partai, ketua RT/RW, LSM dan unsur pers.

Asrun yang masa jabatannya akan berakhir pada 9 Oktober 2017 bercerita saat awal menjadi wali kota PAD Kendari tahun 2006 berkisar Rp30 miliar lebih itu, dan terus meningkat dari tahun ke tahun selama periodenya sehingga pada tahun 2016 PAD sudah mencapai angka Rp180 miliar lebih.

Pengelolaan keuangan daerah yang oleh BPK sebelumnya diberi opini disclaimer menjadi wajar tapa pengecualian (WTP).

"Sudah lima kali berturut-turut mendapat penilaian BPK dengan opini WTP," ujar Asrun yang disambut tepuk tangan meriah dari ribuan undangan.

Capaian lain kata Asrun, Kota Kendari sebagai kota jasa juga telah memiliki sebuah pelabuhan ekspor (kontainer) yang dibangun bersama dengan PT Pelabuhan Nusantara IV (Pelindo) yang terletak di Kelurahan Bungkotoko Kecamatan Abeli yang diresmikan Menhub awal 2017.

Pasar tradisional yang tergolong kumuh dengan pedagang kaki lima (PKL) yang semrawut kini berubah menjadi pasar modern dan tertata dengan baik, seperti Pasar Kota Lama, Pasar Pedis Market Mandonga, Pasar Wua, dan Pasar Baruga. Demikian pula dengan Terminal Tipe-A yang baru diresmikan beberapa hari terakhir.

Asrun yang sudah menyatakan akan maju sebagai calon Gubernur Sultra 2018-2023 itu mengatakan prestasi lain yang dinilai menjadi proyek mandiri di Indoensia adalah "Kampung Mandiri Energi" di mana pengelolaan limbah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Powatu kini menjadi TPA terbaik di Tanah Air.

"Keistimewaan TPA Powatu itu karena sampah-sampah warga kota yang dikelola mampu menghasilkan energi listrik dan gas metan bagi warga yang tinggal di lokasi itu," ujaranya.

Diakhir pemapasran wali kota dan wakilnya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Kendari terkait program yang belum terwujud. Ia yakin bahwa wali kota pengganti yang juga merupakan putranya sendiri, yakni Adriatma Dwiu Putra, akan melanjutkan program yang sudah diletakkan sebelumnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024