Kendari (Antara Sultra) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara mencatat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sultra pada kuartal kedua tahun 2017 tumbuh sebesar tujuh persen.

"Yang banyak mendorong dan mendominasi pertumbuhan ekonomi Sultra adalah pada sektor pertambangan dikisaran 12,3 persen dengan total Rp4,435 miliar lebih," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Minot Purwahono, Selasa.

Kemudian secara nasional, lanjut Minot, pertumbuhan ekonomi Sultra pada kuartal kedua tahun ini, berada pada urutan teratas.

Ia mengatakan, setidaknya ada tiga daerah penopang pertumbuhan ekonomi Sultra, diantaranya Kabupaten Kolaka, Kota Kendari dan Kota Bau-Bau.

Di Kabupaten Kolaka merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dari sektor pertambangan. Sedangkan Kota Kendari penyumbang tebesar pada sektor perdagangan dan jasa kontruksi.

"Untuk Kota Bau-Bau, sumbangan terbesarnya pada sektor jasa (pelayaran dan perdagangan," tambahnya.

Minot juga mengatakan, selain pemasok pertumbuhan dari sektor swasta, pemerintah juga memiliki peran penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi Sultra dengan harus meningkatkan penyerapan anggaran belanja daerah.

"Pemprov Sultra harus meningkatkan penyerapan anggran belanja. Itu agar dapat mendorong ekspekstasi (harapan red-) pada pelaku ekonomi, serta melirik sektor pariwisata sebagai potensi pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Tenggara ini," ujaranya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024