Kendari, Antara Sultra - Wali Kota Kendari Asrun meresmikan penggunaan gedung baru Pasar Tradisional Baruga, di Kelurahan Baruga, Kendari, Kamis.

Peresmian penggunaan gedung Pasar Baruga tersebut merupakan rangkaian dari program revitalisasi pasar tradisional di kota itu agar bisa lebih representatif.

"Penggunaan Pasar Baruga merupakan bagian dari program revitalisasi pasar tradisional yang kita lakukan selama ini" kata Asrun.

Pasar Tradisional Baruga dibangun sejak 2016 dengan anggaran Rp10 miliar melalui program revitalisasi pasar dari Kementerian Perdagangan RI.

Pemerintah, kata Asrun, akan terus membangun pasar tradisional di daerah itu, terutama di pemukiman yang lokasinya jauh dari pasar tradisional yang ada saat ini.

"Saat ini, kami sedang mencari lokasi di bagian Jalan Wayong untuk membangun satu lagi pasar tradisional skala kecil, karena saya melihat di situ banyak warga yang sering berjualan di bahu jalan pada sore hari," katanya.

Dia mengatakan selama menjadi Wali Kota Kendari dua periode atau 10 tahun sudah membangun beberapa pasar tradisional, yakni Pasar Sentral Kendari, Pasar Wuawua, Pasar PKL, Pasar Lapulu, dan Pasar Nambo.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Kendari Syam Alam melaporkan pekerjaan itu sudah rampung sejak Desember 2016 dengan lama kontrak 150 hari kalender.

"Tetapi karena kesibukan, sehingga baru hari ini bisa diresmikan. Tetapi penggunaannya sudah sejak awal tahun ini," katanya.

Dia mengatakan jumlah kios yang terbangun atau tersedia 147 unit, sedangkan pedagang di pasar itu kurang lebih 800 pedagang.

"Jumlah kios yang ada memang belum sebanding dengan pedagang yang ada, sehingga yang tidak mendapat kios hanya menempati lapak yang sudah ada sebelumnya. Tetapi ke depan kita akan senatiasa menambah bangunan kios secara bertahap jika ada anggaran," katanya.

Peresmian itu dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mapasomba, Ketua DPRD Kendari Samsudin Rahim, Sekda Kendari Alamsyah Lotunani, Ketua TP PKK Kendari Sri Yastin, dan pimpian SKPD lingkup Kendari.

Hadir pula beberapa tokoh masyarakat, yakni mantan Bupati Konawe Selatan Imran dan Ibrahim Palattje.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024