Kendari(Antara Sultra) - Wali Kota Kendari Asrun meminta seluruh tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kendari selalu mengutamakan tindakan pertolongan awal dan tidak mempersulit administrasi pasien.

"Banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan selama ini, karena sejumlah pengelola rumah sakit masih mendahulukan kelengkapan administrasi daripada memberikan pertolongan awal kepada pasien. Makanya kita harus utamakan pertolongan," katanya di Kendari, Rabu.

Oleh karena itu, kata wali kota yang akan mengakhir masa jabatannya dua periode pada 8 Oktober 2017 itu, RSUD Kota Kendari sebagai rumah sakit milik pemerintah tetap berorientasi pada pemenuhan kebutuhan publik, apalagi pelayanan kesehatan adalah hak mutlak bagi masyarakat.

"Peningkatan kualitas layanan kesehatan di RSUD Kota Kendari, juga harus diikuti dengan peningkatan fasilitas dan kesejahteraan tenaga medis, agar mereka tetap bersemangat menjalankan tugas mulia dengan sikap ramah, tulus, ikhlas dan empati," katanya.

Direktur RSUD Kota Kendari Asridah Mukaddim menjelaskan lima unit pelayanan kesehatan yang diresmikan itu pada Selasa (19/9) itu, yakni Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Bedah Sentral atau kamar operasi, Intensiv Care Unit (ICU), Apotek dan Guesthouse atau tempat penginapan keluarga pasien.

"Sebelumnya sudah ada IGD dan ruang operasi, tetapi standarnya tipe C, setelah diresmikan oleh Bapak Wali Kota Kendari maka IGD itu naik menjadi standar tipe B," ujarnya.

Ia mengatakan lima gedung yang dibangun untuk melengkapi gedung lain RSUD Kendari tersebut, menghabiskan anggaran Rp14,8 miliar.

Jumlah bangunan di RSUD Kendari hingga saat ini 28 unit dengan total anggaran sekitar Rp83 miliar yang dibangun di areal seluas empat hektare lebih.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024