Kolaka, Antara Sultra - Universitas Negeri Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Sultra, menggelar kegiatan penyusunan kurikulum pembelajaran pada program studi bahas Inggris yang diikuti tenaga pendidik mulai guru SMP hingga SMU di daerah itu.
Wakil Rektor Bidang Akademik USN Kolaka, Ruslin Hadanu, Selasa, mengatakan seiring dengan perkembangan zaman yang begitu cepat dan kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) lebih berinovasi dalam dunia pendidikan maka sudah seharusnya dunia pendidikan melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kurikulum perguruan tinggi.
"Apa yang dilakukan prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan mengadakan kegiatan peninjauan kurikulum, merupakan upaya ke arah penciptaan dan pemenuhan kebutuhan yang orientasinya bagaimana lulusan dapat diakomodasi pengguna dalam hal ini pemangku kepentingan dalam satuan pendidik," katanya.
Menurutnya rancangan kurikulum berbasis kompetensi yang merujuk Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2012, dan SN Dikti yakni UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, serta SN-Dikti melalui Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015.
"Dalam aturan tersebut mengatur tentang standar nasional pendidikan meliputi standar kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaraan, pengelolaan pembelajaran, dan pembiayaan pembelajaran, standar nasional penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat," katanya.
Ruslin juga berharap perguruan tinggi harus mengarahkan program studi untuk mengubah kurikulum yang mencakup perumusan capaian pembelajaran pembentukan mata kuliah, penyusunan dokumen dan proses penilaian pembelajaran.
"Peninjauan kurikulum ini sangat urgen karena bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan," jelas Ruslin.
Wakil Rektor Bidang Akademik USN Kolaka, Ruslin Hadanu, Selasa, mengatakan seiring dengan perkembangan zaman yang begitu cepat dan kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) lebih berinovasi dalam dunia pendidikan maka sudah seharusnya dunia pendidikan melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kurikulum perguruan tinggi.
"Apa yang dilakukan prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan mengadakan kegiatan peninjauan kurikulum, merupakan upaya ke arah penciptaan dan pemenuhan kebutuhan yang orientasinya bagaimana lulusan dapat diakomodasi pengguna dalam hal ini pemangku kepentingan dalam satuan pendidik," katanya.
Menurutnya rancangan kurikulum berbasis kompetensi yang merujuk Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2012, dan SN Dikti yakni UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, serta SN-Dikti melalui Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015.
"Dalam aturan tersebut mengatur tentang standar nasional pendidikan meliputi standar kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaraan, pengelolaan pembelajaran, dan pembiayaan pembelajaran, standar nasional penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat," katanya.
Ruslin juga berharap perguruan tinggi harus mengarahkan program studi untuk mengubah kurikulum yang mencakup perumusan capaian pembelajaran pembentukan mata kuliah, penyusunan dokumen dan proses penilaian pembelajaran.
"Peninjauan kurikulum ini sangat urgen karena bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan," jelas Ruslin.