Kendari, Antara - Yayasan Kalla grup melalui program Economic Quality and Sustainability Improvement (EQSI) memilih Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) untuk penaburan benih perdana dari udara secara berkelanjutan.

Wakil bupati Konsel, Dr Arsalim di Kendari, Sabtu mengatakan kegiatan proyek bagi masyarakat di Konsel itu bertujuan untuk perbaikan kehidupan ekonomi secara berkelanjutan.

"Kegiatan proyek ini ditempatkan di Desa Lakomea, Kecamatan Landono, Konawe Selatan yang sudah di launching Juli 2017," ujarnya.

Mantan Ketua Bappeda Konsel itu mengapresiasi atas hadirnya proyek itu di Konawe Selatan.

"Program ini bertujuan untuk masyarakat Indonesia umumnya dan Konawe Selatan khususnya, dengan mendapat alokasi bantuan 70 persen, lebih banyak dari kabupaten lain di Provinsi Sultra," ujar Arsalim.

Ia menambahkan bahwa cara tanam ada dua sistem dengan tanam manual dan menebar benih lewat udara. Dan luas penanaman secara manual kurang lebih 900 Ha, sisanya lewat udara dengan menggunakan helikopter.
Kawasan hutan Konsel yang seluas 451.250 Ha, terdiri dari kawasan hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan areal peruntukan lainnya (APL) yang merupakan hutan terbesar di Sultra, dan penyuplai pangan terbesar wilayah Bumi Anoa ini.

"Konsel satu-satunya kabupaten yang mendapat pengakuan internasional tentang pemanfaatan pengelolaan kawasan hutan, melalui koperasi sehat sejahtera yang bisa ekspor kayu keluar negeri yang berada di Desa Lambakara Kecamatan Laeya," kata Arsalim.

Ia menambahkan, Konsel sebagai pioner program tersebut, karena dari edaran Menteri LHK agar satu persendari APBD setiap daerah dialokasikan untuk penanaman pohon.

Sebelumnya, perwakilan Yayasan Kalla, Muh Zubair mengatakan bahwa proyek EQSI, adalah proyek kerja sama antara MCA-I dengan Yayasan Kalla, Kalla Kakao Industri dan Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera (LEMS), dengan tujuan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan rendah karbon, dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat perdesaan di Indonesia dengan pola pendekatan ramah lingkungan.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024