Kendari, Antara Sultra - Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara memerlukan investor untuk mengembangkan perikanan daerah setempat.

Hal ini mengingat daerah ini memiliki potensi besar produk hasil perikanan mengingat kawasan ini dikelilingi laut yang berbatasan langsung dengan Laut Banda dan wilayah perairan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sekertaris Daerah Kabaupaten Konawe Kepulauan Cecep Trisnajayadi, di Kendari, Rabu, mengatakan, hasil perikanan tangkap di wilayah Konawe Kepulauan masih di bawah 20 persen dari potensi perikanan tangkap yang mencapai rata-rata 150 ribu ton hingga 200 ribu ton per tahun.

"Letak geografis Kabupaten Konawe Kepulauan dengan berbatasan dengan Laut Banda, selat Buton dan Wawonii, secara alur laut, migrasinya ikan-ikan dari daerah itu banyak yang masuk ke wilayah perairan laut Konawe Kepulauan," ujarnya.

Dari potensi tersebut, yang baru dapat dimanfaatkan para nelayan setempat baru berkisar antara 20 persen sampai 25 persen per tahun. "Kalau sudah ada investor yang membangun industri perikanan di Konawe Kepulauan, potensi perikanan di Konawe Kepulauan sudah bisa dikelola secara optimal," katanya.

Selama ini, kata dia, produksi ikan hasil tangkapan para nelayan di Konawe Kepulauan dijual kepada sejumlah perusahaan perikanan yang ada di Kota Kendari dan Konawe.

Akibatnya, kata dia, Pemkab Konawe Kepulauan belum banyak memperoleh pendapatan dari perdagangan produksi perikanan tersebut. "Yang memperoleh pendapatan dari perdagangan hasil perikanan Konawe Kepulauan adalah Pemerintah Kota Kendari karena di kota ini ikan-ikan tersebut diperjualbelikan," katanya.

Selain perikanan tangkap, katanya, Konawe Kepulauan memiliki potensi perikanan budi daya cukup besar. Hampir seluruh wilayah pesisir pantai Konawe Kepulauan, cocok untuk pengembangan budi daya rumput laut maupun budi daya ikan karambah berbagai jenis seperti ikan putih, ikan sunu, dan karapu tikus.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024