Kendari, Antara Sultra - Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hingga Agustus 2017 mencapai 64 persen.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Baubau Tutus Novita Dewi melalui rilis yang diterima di Kendari, Selasa, mengungkapkan peserta tersebut tersebar di delapan daerah cakupan wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Baubau.

Jumlah peserta BPJS Kesehatan Baubau saat ini sebanyak 619.018 peserta atau sebanyak 64 persen dari total penduduk.

"Angka ini masih rendah, jika dibanding dengan peserta secara nasional yang telah mencapai angka sekitar 170 juta peserta atau 70 persen," ujarnya.

Ia mengatakan masih banyak masyarakat belum berkeinginan mendaftar sebagai pesertaan JKN/KIS, karena sebagian besar masyarakat beranggapan merugi jika hanya membayar premi, sehingga kebanyakan masyarakat mendaftar pada saat sakit.

"Karena itu kami terus gencar melakukan sosialisasi, agar masyarakat dapat sadar tentang pentingnya menjadi peserta JKN/KIS untuk meringankan beban biaya kesehatan bagi mereka, karena sakit itu tidak bisa diprediksi kapan datangnya," ujaranya.

Tutus mengatakan jika dirinci jumlah kepesertaan JKN/KIS di delapan daerah wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Baubau, hanya Kota Baubau yang sudah mencapai angka 70 persen penduduk terdaftar sebagai peserta JKN/KIS.

"Tujuh daerah lainnya meliputi Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Muna, Muna Barat, dan Kabupaten Wakatobi, rata-rata baru mencapai 60 sampai 67 persen," ungkapnya.

Namun demikian, Tutus menambahkan tahun 2017 ditargetkan angka kepesertan JKN/KIS bisa mencapai 80 persen, dengan terus gencar melakukan sosialisasi, sehingga pada 2018 dapat meningkatkan target hingga 90 persen penduduk dapat terdaftar sebagai peserta JKN/KIS.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024