Kendari, Antara Sultra - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sulawesi Tenggara, Ridwan, absen mengikuti tes kepatutan dan kelayanan yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

Juru Bicara PDI Perjuangan Sultra Agus Sana`a melalui saluran telepon dari Jakarta, Senin malam, mengatakan selain Ridwan yang tidak mengikuti tes kepatutan juga kader Partai Amanat Nasional (PAN)
Hj Tina Nur Alam yang juga anggota DPR RI.

"Saat dikonfirmasi kesiapan mereka sebelum pelaksanaan tes menyatakan kesediaan namun akhirnya tidak ikut dengan alasan tertentu. PDI Perjuangan memaklumi," kata Agus.

Tes kepatutan dan kelayakan adalah rangkaian seleksi kandidat yang mendaftar melalui PDI Perjuangan sehingga konsistensi para figur mengikuti tahapan penjaringan penting.

Sebanyak 10 bakal calon gubernur Sultra periode 2018-2023 yang berkompetisi mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan adalah Ali Mazi, Lukman Abunawas, Rusda Mahmud, Abdul Rahman Farisi, Hj Tina Nur Alam, Rusman Emba, Ridwan BAE, Supomo, Asrun dan Hugua (Ketua PDI Perjuangan Sultra).

Sedangkan bakal calon wakil gubernur adalah Laode Muh Syafei Kahar dan Ohoe Sinapoy.

PDI Perjuangan melaksanakan tes kepatutan dan kelayakan bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia sehingga diharapkan hasilnya objektif.

Bakal calon gubernur yang mendaftar di PDI Perjuangan Lukman Abunawas menyambut baik tahapan tes kepatutan dan kelayakan sebagai referensi partai untuk menetapkan figur yang diusung.

"Seorang pemimpin harus siap mengikuti seluruh tahapan seleksi partai untuk menemukan figur terbaik. Rakyat harus memastikan bahwa figur yang dipilih adalah yang dapat mengantarkan Sultra lebih berdaya saing," kata Lukman yang juga Sekprov Sultra.

Menurut dia sebagian masyarakat sudah memiliki pilihan diantara kandidat yang saat ini gencar mensosialisasikan diri dan sebagian masih menimbang-nimbang siapa yang tepat.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024