Kendari, Antara Sultra - Harga berbagai jenis ikan kering (asin) maupun segar di tingkat pedagang pengecer di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, saat ini cenderung masih tinggi, menyusul kondisi cuaca selama Juli dan Agustus ini tidak menentu.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional maupun induk di Kota Kendari, Senin, menyebutkan, kecenderungan naiknya harga ikan segar maupun ikan kering, disebabkan hasil tangkapan nelayan selama sepekan ini masih tergolong kurang sementara permintaan konsumen cukup besar.

"Bila harga ikan segar maupun kering naik, karena kondisi musim yang tak menentu, sangat mempengaruhi hasil tangkapan sehingga harga dipasaran juga ikut berpengaruh," ujar Jumain salah seorang nelayan di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Harga ikan putih segar naik Rp45.000 per kilogram yang sebelumnya berkisar Rp40.000-Rp42.500 per kilogram.

Begitu pula ikan segar cakalang Rp35.000 dan katamba sejenis kakap Rp40.000 per kilogram atau mengalami kenaikan antara Rp3.000-Rp5.000 per kilogram

Sementara ikan asin juga ikut naik, namun masih dalam batas yang terjangku konsumen, karena persediaan masih cukup tersedia.

Para pedagang ikan mengatakan, harga ikan yang sering mengalami fluktuasi disebabkan karena stok hasil tangkapan nelayan yang dipengaruhi oleh cuaca di laut yang tidak menentu.

"Bila ombak teduh dan bulan di langit gelap, maka biasanya hasil tangkapan cukup banyak sehingga harga lebih tentu sedikit murah," kata Umar salah seorang pedagang ikan di Pasar Sentral Baruga.

Sedikitnya ada tiga pasar penyangga utama di Kota Kendari (Pasar Sentral Kota Lama, Mandonga, dan Pasar Wuawua), nampak masih cukup tersedia meski terbatas.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024