Kolaka, Antara Sultra - Sebanyak 38 siswa sekolah menengah atas dari Provinsi Jawa Timur yang tergabung dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) mengunjungi PT. Antam Tbk UBPN Pomalaa, Sultra, Senin.
General Manajer Antam Tri Hartono mengatakan kunjungan siswa pelajaran yang tergabung dalam SMN itu melalui program "BUMN hadir untuk negeri" yang di prakarsai oleh kementerian BUMN.
"Antam Sultra salah satu salah satu BUMN yang bergerak di bidang pertambangan dan sudah memiliki pabrik pengolah biji nikel sejak 1974," katanya dihadapan puluhan siswa SMN itu.
Tambang, kata dia, merupakan sumber daya alam yang harus diolah untuk kemaslahatan umat manusia dan dalam pengelolaannya harus menggunakan prinsip pertambangan yang berkelanjutan dengan mempertahankan lingkungan hidup.
Tri juga menilai program SMN sangat bermanfaat untuk merekatkan rasa persatuan warga negara Indonesia di tengah kemajuan teknologi sehingga rasa nasionalisme generasi muda tidak tergerus oleh media sosial dan teknologi lainnya.
Sementara pendamping program SMN siswa dari Jawa Timur, Fredy Setiawan memberikan apresiasi atas sambutan yang diberikan Antam dan mendapatkan penjelasan mengenai pengelolaan pertambangan yang baik.
"Kami berharap atas kunjungan ke Antam ini siswa dapat bercerita kepada rekan sekolah mereka mengenai apa yang dilakukan oleh Antam dalam memproduksi nikel," katanya.
Karena program SMN ini lanjut Fredy bertujuan menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara melalui proses pertukaran informasi dan budaya.
Sebelum semua peserta memasuki area pabrik milik Antam, dibekali dengan pengenalan alat keselamatan kerja dan pedoman keamanan di lokasi tambang untuk menghindai kecelakaan.
General Manajer Antam Tri Hartono mengatakan kunjungan siswa pelajaran yang tergabung dalam SMN itu melalui program "BUMN hadir untuk negeri" yang di prakarsai oleh kementerian BUMN.
"Antam Sultra salah satu salah satu BUMN yang bergerak di bidang pertambangan dan sudah memiliki pabrik pengolah biji nikel sejak 1974," katanya dihadapan puluhan siswa SMN itu.
Tambang, kata dia, merupakan sumber daya alam yang harus diolah untuk kemaslahatan umat manusia dan dalam pengelolaannya harus menggunakan prinsip pertambangan yang berkelanjutan dengan mempertahankan lingkungan hidup.
Tri juga menilai program SMN sangat bermanfaat untuk merekatkan rasa persatuan warga negara Indonesia di tengah kemajuan teknologi sehingga rasa nasionalisme generasi muda tidak tergerus oleh media sosial dan teknologi lainnya.
Sementara pendamping program SMN siswa dari Jawa Timur, Fredy Setiawan memberikan apresiasi atas sambutan yang diberikan Antam dan mendapatkan penjelasan mengenai pengelolaan pertambangan yang baik.
"Kami berharap atas kunjungan ke Antam ini siswa dapat bercerita kepada rekan sekolah mereka mengenai apa yang dilakukan oleh Antam dalam memproduksi nikel," katanya.
Karena program SMN ini lanjut Fredy bertujuan menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara melalui proses pertukaran informasi dan budaya.
Sebelum semua peserta memasuki area pabrik milik Antam, dibekali dengan pengenalan alat keselamatan kerja dan pedoman keamanan di lokasi tambang untuk menghindai kecelakaan.