Labungkari (Antara Sultra) - Kementerian Pariwisata mendukung pengembangan industri pariwisata Kabupaten Buton Tengah, yang potensinya cukup besar.
Dukungan Kemenpar terhadap pengembangan industri pariwisata Kabupaten Buton Tengah tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Buton Tengah, Lukman di Labungkari, Kamis.
"Potensi pariwisata wisata di Buton Tengah cukup besar, baik wisata bahari, wisata budaya maupun wisata petualang," katanya.
Dua pekan lalu kata dia, beberapa staf dari Kemenpar RI, mengunjungi sejumlah obyek wisata di Buton Tengah, terutama kawasan Pantai Katembe dan Pantai Mutiara.
Hasil pengamatan dari staf Kemenpar tersebut, sejumlah obyek wisata yang dimiliki Buton Tengah sangat prospek untuk dikembangkan karena memiliki daya tarik yang luar biasa.
"Oleh karena pengembangan pariwisata mendapat dukungan dari Kemenpar, maka mulai tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah akan memberi perhatian khusus terhadap pengembangan sektor pariwisata," katanya.
Menurut dia, sektor pariwisata tidak berdiri sendiri melainkan saling berkaitan dengan sektor-sektor lainnya seperti sektor transportasi, komunikasi, industri perhotelan dan restoran.
Artinya kata dia, bila sektor pawisata di suatu daerah dikembangkan dan dikelola dengan baik, maka akan merangsang tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi masyarakat di sejumlah sektor.
"Oleh karena itu, beberapa tahun ke depan kami akan memberi perhatian khusus bagi pengembangan sektor pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten otonom baru, pecahan dari Kabupaten Buton.
Sektor pariwsata di Kabupaten Buton Tengah selama ini belum berkembang dengan baik, karena tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buton.
"Salah satu obyek wisata pantai, yakni pantai Katembe pernah menjadi lokasi syuting film oleh produser film nasional bekerjasama Pemerintah Kabupaten Buton," katanya.
Namun setelah film yang diproduksi oleh produser film nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton tidak menindaklanjutinya dengan upaya-upaya promosi ke berbagai daerah lain di Indonesia maupun mancanegara.
"Inya Allah Pemerintah Buton Tengah akan memberikan porsi anggaran promosi di dalam APBD Buton Tengah, sehingga promosi pariwisata bisa berjalan masif dan Buton Tengah cepat terkenal di nusantara bahkan mancanegara," katanya.
Dukungan Kemenpar terhadap pengembangan industri pariwisata Kabupaten Buton Tengah tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Buton Tengah, Lukman di Labungkari, Kamis.
"Potensi pariwisata wisata di Buton Tengah cukup besar, baik wisata bahari, wisata budaya maupun wisata petualang," katanya.
Dua pekan lalu kata dia, beberapa staf dari Kemenpar RI, mengunjungi sejumlah obyek wisata di Buton Tengah, terutama kawasan Pantai Katembe dan Pantai Mutiara.
Hasil pengamatan dari staf Kemenpar tersebut, sejumlah obyek wisata yang dimiliki Buton Tengah sangat prospek untuk dikembangkan karena memiliki daya tarik yang luar biasa.
"Oleh karena pengembangan pariwisata mendapat dukungan dari Kemenpar, maka mulai tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah akan memberi perhatian khusus terhadap pengembangan sektor pariwisata," katanya.
Menurut dia, sektor pariwisata tidak berdiri sendiri melainkan saling berkaitan dengan sektor-sektor lainnya seperti sektor transportasi, komunikasi, industri perhotelan dan restoran.
Artinya kata dia, bila sektor pawisata di suatu daerah dikembangkan dan dikelola dengan baik, maka akan merangsang tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi masyarakat di sejumlah sektor.
"Oleh karena itu, beberapa tahun ke depan kami akan memberi perhatian khusus bagi pengembangan sektor pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu kabupaten otonom baru, pecahan dari Kabupaten Buton.
Sektor pariwsata di Kabupaten Buton Tengah selama ini belum berkembang dengan baik, karena tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buton.
"Salah satu obyek wisata pantai, yakni pantai Katembe pernah menjadi lokasi syuting film oleh produser film nasional bekerjasama Pemerintah Kabupaten Buton," katanya.
Namun setelah film yang diproduksi oleh produser film nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton tidak menindaklanjutinya dengan upaya-upaya promosi ke berbagai daerah lain di Indonesia maupun mancanegara.
"Inya Allah Pemerintah Buton Tengah akan memberikan porsi anggaran promosi di dalam APBD Buton Tengah, sehingga promosi pariwisata bisa berjalan masif dan Buton Tengah cepat terkenal di nusantara bahkan mancanegara," katanya.