Kendari (Antara Sultra) - Kepala Divisi Regional Perum Bulog Sulawesi Tenggara La Ode Amijaya Kamaludin mengatakan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sultra menghambat penyerapan beras lokal petani.

"Karena cuaca ekstrem, banyak sawah yang terendam air dan gagal panen sehingga mempengaruhi penyerapan beras petani," kata Amijaya di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, penyerapan beras lokal petani dari Januari hingga pertengahan Juli 2017 baru mencapai angka 10.000 ton.

"Jumlah ini belum seberapa dibanding dengan target penyerapan beras lokal yang mencapai 35.000 ton," katanya.

Amijaya mengaku, saat ini sedang musim panen petani sawah dan diharapkan masih bisa menyerap beras lokal sekitar 10.000 ton sampai akhir tahun.

"Meskipun tidak bisa menyerap sesuai target, paling tidak bisa mencapai angka 20 ribu sampai 22 ribu ton," katanya.

Dikatakannya, penyerapan beras lokal tersebut untuk memperkuat ketahanan stok beras yang dimiliki bulog Sultra saat ini hanya sebesar 9.500 ton.

Dusebutkannya, daerah yang menjadi sumber produksi padi di Sultra adalah Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Bombana, Kolaka, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna Barat.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024