Kendari (Antara Sultra) - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara memastikan ketersediaan uang di setiap anjungan tunai mandiri (ATM) selalu ada, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi saat melakukan penarikan.

Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot Purwahono di Kendari, Kamis mengatakan, BI akan selalui melakukan pengawasan kepada setiap bank-bank operasioanl dalam melakukan penyaluran uang termasuk memastikan setiap ATM di Sultra selalu tersedia uang rupiah.

Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh akibat mendapatkan ATM dalam keadaan kosong atau dananya habis.

"Masyarakat bisa langsung menghubungi BI terdekat bila menemukan sebuah ATM dananya tidak ada. Kecuali bila ATM tersebut dalam kondisi rusak atau tidak berfungsi maka itu di luar pengawasan BI," ucapnya.

Menurut Minot Purwahono, selama puasa hingga lebaran Idul Fitri 2017, pihaknya menyediakan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar Rp1,7 triliun. Dan berdasrkan laporan yang masuk, uang yang terserap di masyarakat sudah mencapai Rp1,2 triliun lebih.

Ini artinya bahwa daya serap masyarakat dengan uang rupiah cukup tinggi sehingga diharapkan tidak ada kendala, baik dalam suasana menjelang lebaran hingga selesai Idul Fitri.

Di bagian lain, lanjut Minot, serapan uang rupiah ke masyarakat yang tinggi itu, diakui juga menemukan adanya laporan masyarakat terkait temuan uang palsu beredar di masyarakat selama bulan Puasa sebanyak 76 lembar.

Pecahan uang palsu sebanyak itu kata dia, selama 2017 sebanyak 241 lembar pecahan terdiri dari uang pecahan Rp100.000 sebanyak 207 lembar, uang pecahan Rp50.000 sebanyak sebanyak 32 lembar dan pecahan Rp20.000 sebanyak dua lembar.

"BI menemukan uang palsu tersebut dari masyarakat dan dari laporan bank-bank operasional yang ada di daerah ini," katanya seraya menyebutkan sementara uang palsu selama 2016 sebanyak 2.271 lembar meliputi 227 lembar pecahan Rp100.000, sebanyak 2.043 pecahan Rp50.000 dan pecahan Rp20,000 hanya satu lembar.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024