Kendari (Antara Sultra) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara, selama Januari hingga Juni 2017, sudah menyalurkan uang baru tahun emisi 2016 kepada masyarakat sebesar Rp294,58 miliar lebih.
Kepala BI Perwakilan Sultra Minot Purwahono pada jumpa pers di Kendari, Rabu mengatakan, BI menargetkan penyaluran uang baru tahun emisi 2016 selama tahun 2017 ini sebesar Rp336 miliar lebih.
"Daya serap masyarakat dengan uang baru cukup tinggi. Dari target penyaluran uang baru, hingga Juni ini telah terealisasi sebesar 88 persen dari target," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot juga mengungkapkan temuan uang palsu beredar di masyarakat selama bulan Puasa sebanyak 76 lembar.
Lembaran uang palsu sebanyak itu kata dia, terdiri dari uang pecahan Rp100000.
"Sedangkan uang palsu selama Januari hingga Juni 2017 yang ditemukan BI beredar di masyarakat sebanyak 241 lembar," katanya.
Lembaran uang palsu tersebut kata dia, terdiri dari pecahan Rp100000 sebanyak 207 lembar, pecahan Rp50000 32 lembar dan pecahan Rp20000 sebanya dua lembar.
"BI menemukan uang palsu tersebut dari masyarakat dan dari laporan bank-bank operasional yang ada di daerah ini," katanya.
Kepala BI Perwakilan Sultra Minot Purwahono pada jumpa pers di Kendari, Rabu mengatakan, BI menargetkan penyaluran uang baru tahun emisi 2016 selama tahun 2017 ini sebesar Rp336 miliar lebih.
"Daya serap masyarakat dengan uang baru cukup tinggi. Dari target penyaluran uang baru, hingga Juni ini telah terealisasi sebesar 88 persen dari target," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BI Perwakilan Sultra, Minot juga mengungkapkan temuan uang palsu beredar di masyarakat selama bulan Puasa sebanyak 76 lembar.
Lembaran uang palsu sebanyak itu kata dia, terdiri dari uang pecahan Rp100000.
"Sedangkan uang palsu selama Januari hingga Juni 2017 yang ditemukan BI beredar di masyarakat sebanyak 241 lembar," katanya.
Lembaran uang palsu tersebut kata dia, terdiri dari pecahan Rp100000 sebanyak 207 lembar, pecahan Rp50000 32 lembar dan pecahan Rp20000 sebanya dua lembar.
"BI menemukan uang palsu tersebut dari masyarakat dan dari laporan bank-bank operasional yang ada di daerah ini," katanya.